Pendahuluan: The Joint United Nations Program on HIV/AIDS (UNAIDS) menyatakan bahwa secara global, pada tahun 2022 terdapat 1,3 juta infeksi baru dan total terdapat 39 juta ODHIV (orang dengan HIV) serta 630 ribu kasus kematian akibat AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome). Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hingga saat ini, AIDS masih menjadi krisis global yang mendesak. Selain itu, target global yang ditetapkan oleh UNAIDS untuk pengujian dan pengobatan antiretroviral untuk semua subpopulasi dan kelompok umur telah meningkat (The Joint United Nations Programme on HIV/ AIDS, 2023). Kementerian Kesehatan telah melakukan perubahan signifikan dalam pencegahan dan pengendalian HIV di lapangan, baik dari populasi kunci sebagai pemanfaat program maupun dari tenaga medis di fasilitas kesehatan yang terlibat dalam pencegahan dan pengendalian HIV. (Kemenkes RI, 2022). Tujuan kegiatan: memberikan peningkatan literasi Kesehatan bagi ODHIV ON ARV dan Populasi Kunci melalui kegiatan edukasi pencegahan dan penanganan HIV AIDS. Metode Penelitian: pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan metode pre dan post . Subjek pengabdian ini adalah ODHIV ON ARV dan Populasi Kunci yang berobat di UPT Puskesmas Lawawoi. Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner yang diberikan sebelum dan setelah dilakukan pelatihan. Hasil: didapatkan bahwa sebelum dilakukan edukasi pada ODHIV ON ARV dan Populasi Kunci rata-rata nilai pengetahuan 30%. Sedangkan setelah edukasi terdapat peningkatan literasi Kesehatan ODHIV ON ARV dan Populasi Kunci menjadi 100%. Kesimpulan: terdapat peningkatan literasi Kesehatan pengetahuan ODHIV ON ARV dan Populasi Kunci setelah dilakukan Edukasi Pencegahan dan Penanganan HIV AIDS
Copyrights © 2025