Konsep bank sampah muncul sebagai solusi inovatif yang tidak hanya bertujuan mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA, tetapi juga memberdayakan masyarakat dengan mengubah paradigma sampah menjadi sumber daya ekonomi. Studi kasus di Desa Bentur RW V Purwosari menunjukkan implementasi bank sampah dengan sistem tabungan selama 4 bulan, berhasil mendorong partisipasi masyarakat dalam memilah sampah dari sumbernya. Meskipun demikian, operasional bank sampah di tingkat komunitas ini masih menghadapi berbagai kendala, termasuk keterbatasan modal, infrastruktur, dan kapasitas sumber daya manusia, yang menghambat optimalisasi potensi penuhnya. Oleh karena itu, optimalisasi bank sampah menjadi sangat penting untuk memperluas dampaknya, baik dari aspek ekonomi melalui peningkatan pendapatan masyarakat dan penciptaan lapangan kerja, maupun dari aspek lingkungan melalui pengurangan beban TPA dan dukungan terhadap daur ulang. Upaya ini memerlukan peningkatan kapasitas manajemen, pengembangan jejaring, inovasi produk daur ulang, dan penguatan partisipasi masyarakat, dengan harapan bank sampah dapat bertransformasi menjadi pusat kegiatan ekonomi produktif yang berkelanjutan dan garda terdepan dalam pelestarian lingkungan, menuju masyarakat yang mandiri secara ekonomi dan berwawasan lingkungan
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025