Protein adalah senyawa organik yang mengandung unsur penting bagi fungsi tubuh sebagai sumber energi. Sumber protein dapat diperoleh dari ikan, daging, dan biji-bijian. Salah satu olahan biji-bijian yang banyak dikonsumsi adalah susu kedelai. Berdasarkan pengolahannya susu kedelai dapat diklasifikasikan menjadi susu kedelai homemade dan susu kedelai kemasan pabrikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa kadar protein pada susu kedelai homemade dan kemasan pabrikan. Jenis penelitian bersifat deskriptif dengan desain cross sectional. Populasi sampel yaitu seluruh susu kedelai homemade yang dipasarkan di daerah Loa Janan, Palaran, Samarinda Kota, Samarinda Ulu, Sungai Keledang, Air Hitam, Sungai Kunjang dan Sungai Pinang. Sedangkan untuk susu kedelai kemasan yang dipasarkan di Indogrosir dan Eramart Samarinda. Teknik pengambilan adalah total sampling menggunakan variabel tunggal yaitu susu kedelai homemade dan kemasan dengan jumlah 30 sampel susu kedelai homemade dan kemasan merk berbeda. Penelitian dilakukan menggunakan metode kjeldahl dengan jumlah sebanyak 30 sampel susu kedelai merk berbeda. Uji kadar protein dengan menggunakan metode kjeldahl meliputi 3 proses tahapan yaitu tahap destruksi, destilasi dan titrasi. Hasil penelitian didapatkan kadar protein sampel susu kedelai homemade tertinggi 1,67% dan susu kedelai kemasan 2,2%. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa kadar protein yang memenuhi syarat uji standar SNI susu kedelai homemade sebanyak 17% dan susu kedelai kemasan pabrikan 50%. Rata-rata kadar susu kedelai kemasan pabrikan sebesar 1,22% sementara untuk susu kedelai homemade sebesar 0,51%. Dari hasil penelitian disarankan bahwa susu kedelai baik yang homemade dan kemasan pabrikan dapat dikonsumsi dengan memperhatikan nilai kandungan protein yang terdapat pada label dan botol kemasan karton HDPE.
Copyrights © 2025