Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

GAMBARAN KADAR UREUM DAN KREATININ PADA PETANI YANG MENGGUNAKAN PESTISIDA DI DESA LOA JANAN ULU Andini, Fitria; Farpina, Eka; Qorry Aina, Ganea
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 12 (2023): Volume 10 Nomor 12
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i12.12275

Abstract

Abstrak: Gambaran Kadar Ureum dam Kreatinin pada Petani yang Menggunakan Pestisida di Desa Loa Janan Ulu. Di Desa Loa Janan ini, para petani sudah bekerja selama bertahun-tahun dan melakukan penyemprotan pestisida kurang lebih sebanyak lima kali dalam seminggu. Disamping masa kerja petani yang lama dan frekuensi penyemprotan pestisida yang sering, penyemprotan dalam waktu yang lama juga merupakan faktor yang menjadi penyebab terjadinya keracunan pada petani. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar ureum dan kreatinin pada petani yang menggunakan pestisida di Desa Loa Janan Ulu. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah petani yang menggunakan pestisida secara rutin. Sampel dari serum petani yang menggunakan pestisida secara rutin yang berjumlah 37 sampel dengan pemeriksaan ureum metode enzimatik dan pemeriksaan kreatinin metode jaffe reaction. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah purposive sampling, cara pengambilan sampel yang didasarkan pada karakteristik tertentu. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat. Karakteristik petani berdasarkan kriteria usia yang paling banyak adalah usia lansia awal (46-56 tahun), berjenis kelamin laki-laki, masa kerja >5 tahun, lama penyemprotan ≤3 jam, frekuensi penyemprotan ≤2 kali/minggu, dan pemakaian APD yang tidak lengkap. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa persentase kadar ureum dan kreatinin berdasarkan kit insert med source dengan kadar normal sebesar 100%. Walaupun hasil kadar ureum dan kreatinin yang didapatkan normal, diharapkan bagi petani menggunakan pestisida sesuai dengan anjuran, menggunakan APD yang lengkap dan memperhatikan personal hygiene agar mencegah terjadinya keracunan pestisida.
ANALISIS JUMLAH CEMARAN COLIFORM PADA SUMBER AIR DI KELURAHAN SENGKOTEK SAMARINDA Fadhilah, Nur; Dini Harlita, Tiara; Qorry Aina, Ganea
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.35596

Abstract

Air sangat rentan terhadap pencemaran, terutama akibat aktivitas manusia yang semakin meningkat, seperti kegiatan industri dan praktik pertanian intensif. Pada wilayah Kelurahan Sengkotek, terdapat kemungkinan resiko tinggi cemaran coliform di sumber air wilayah tersebut. Disebabkan wilayah ini terdapat aktivitas pertanian maupun industri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi tingkat cemaran bakteri coliform pada sumber air Kelurahan Sengkotek. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif observasional dengan metode cross-sectional. Air diperiksa sebanyak 12 sampel air, terdiri dari 3 sampel PDAM dan 9 sampel sungai. Sampel diperiksa di Laboratorium Mikrobiologi UPTD Laboratorium Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur pada 3-5 Juni 2024. Pemeriksaan dilakukan menggunakan metode Most Probable Number (MPN), kemudian hasil dianalisis menggunakan tabel MPN 555. Berdasarkan hasil penelitian, air sungai di sebagian besar titik pengambilan sampel tidak memenuhi standar air bersih. Hal ini dapat diidentifikasi dengan adanya warna dan bau pada 75% dari sampel yang diambil, serta tingkat cemaran bakteri coliform yang tinggi, yaitu mencapai 240 CFU/100 ml. Hanya 2 titik sampel air sungai yang tidak berwarna dan tidak berbau. Di sisi lain, air PDAM menunjukkan kualitas yang lebih baik dengan pH netral (7), tanpa warna, dan tanpa bau. Jumlah cemaran bakteri pada air PDAM sangat rendah, dengan rata-rata jumlah bakteri coliform <1,8 CFU/100 ml. Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian bahwa 75% sampel air sungai tercemar, sedangkan 25% sampel air PDAM bebas dari cemaran bakteri coliform.  
GAMBARAN PERBANDINGAN KADAR PROTEIN SUSU KEDELAI HOMEMADE DAN KEMASAN PABRIKAN Rachmaniah, Annisa; Qorry Aina, Ganea; Farpina, Eka
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.33999

Abstract

Protein adalah senyawa organik yang mengandung unsur penting bagi fungsi tubuh sebagai sumber energi. Sumber protein dapat diperoleh dari ikan, daging, dan biji-bijian. Salah satu olahan biji-bijian yang banyak dikonsumsi adalah susu kedelai. Berdasarkan pengolahannya susu kedelai dapat diklasifikasikan menjadi susu kedelai homemade dan susu kedelai kemasan pabrikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa kadar protein pada susu kedelai homemade dan kemasan pabrikan. Jenis penelitian bersifat deskriptif dengan desain cross sectional. Populasi sampel yaitu seluruh susu kedelai homemade yang dipasarkan di daerah Loa Janan, Palaran, Samarinda Kota, Samarinda Ulu, Sungai Keledang, Air Hitam, Sungai Kunjang dan Sungai Pinang. Sedangkan untuk susu kedelai kemasan yang dipasarkan di Indogrosir dan Eramart Samarinda. Teknik pengambilan adalah total sampling menggunakan variabel tunggal yaitu susu kedelai homemade dan kemasan dengan jumlah 30 sampel susu kedelai homemade dan kemasan merk berbeda. Penelitian dilakukan menggunakan metode kjeldahl dengan jumlah sebanyak 30 sampel susu kedelai merk berbeda. Uji kadar protein dengan menggunakan metode kjeldahl  meliputi 3 proses tahapan yaitu tahap destruksi, destilasi dan titrasi.  Hasil penelitian didapatkan kadar protein sampel susu kedelai homemade tertinggi 1,67% dan susu kedelai kemasan 2,2%. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa kadar protein yang memenuhi syarat  uji standar SNI  susu kedelai homemade sebanyak 17% dan susu kedelai kemasan pabrikan 50%. Rata-rata kadar susu kedelai kemasan pabrikan sebesar 1,22% sementara untuk susu kedelai homemade sebesar 0,51%. Dari hasil penelitian disarankan bahwa susu kedelai baik yang homemade dan kemasan pabrikan dapat dikonsumsi dengan memperhatikan nilai kandungan protein  yang terdapat pada label dan botol  kemasan karton HDPE.