Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PERBANDINGAN GLUKOSA URIN DAN BERAT JENIS URIN PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN BERBAGAI WAKTU PEMERIKSAAN DI PUSKESMAS HARAPAN BARU Utami, Wahyu Dwi; Irwadi, Didi; Farpina, Eka
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 1 (2024): Volume 11 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i1.12084

Abstract

Abstrak: Perbandingan Glukosa Urin Dan Berat Jenis Urin Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Berbagai Waktu Pemeriksaan Di Puskesmas Harapan Baru. Diabetes melitus terjadi karena adanya gangguan metabolisme yang ditandai dengan peningkatan glukosa darah melebihi batas normal. Peningkatan kadar glukosa darah menyebabkan glukosuria, dimana terjadi kelebihan glukosa yang dikeluarkan melalui urin. Glukosuria meningkat dapat menyebabkan peningkatan pada berat jenis urin yang melebihi nilai normal. Pemeriksaan glukosa dan berat jenis sebaiknya menggunakan urin segera. Urin yang mengalami penundaan >2 jam akan mengalami perubahan kandungan zat di dalam urin karena adanya bakteri yang terdapat dalam urin. Jika terjadi penundaan pemeriksaan, sampel urin dapat disimpan di lemari pendingin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan glukosa urin dan berat jenis urin pada penderita diabetes melitus tipe 2 dengan berbagai waktu pemeriksaan. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini ialah pasien diabetes melitus di Puskesmas Harapan Baru yaitu 33 pasien yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Metode pemeriksaan yang digunakan yaitu carik celup. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis univariat dan analisis bivariat. Nilai rata-rata hasil pemeriksaan glukosa urin segera 1,58, pemeriksaan tunda 4 jam 1,28 dan tunda 8 jam 1,31. Nilai rata-rata hasil pemeriksaan berat jenis urin segera dan tunda 4 jam 1.017 dan tunda 8 jam 1.016. Hasil analisis bivariat tidak terdapat perbandingan hasil pemeriksaan glukosa dan berat jenis urin dengan pemeriksaan segera, tunda 4 jam dan 8 jam disimpan di lemari pendingin dengan nilai signifikasi pemeriksaan glukosa urin 0,085>0,05 dan nilai signifikasi berat jenis urin 0,824>0,05.
GAMBARAN KADAR UREUM DAN KREATININ PADA PETANI YANG MENGGUNAKAN PESTISIDA DI DESA LOA JANAN ULU Andini, Fitria; Farpina, Eka; Qorry Aina, Ganea
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 12 (2023): Volume 10 Nomor 12
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i12.12275

Abstract

Abstrak: Gambaran Kadar Ureum dam Kreatinin pada Petani yang Menggunakan Pestisida di Desa Loa Janan Ulu. Di Desa Loa Janan ini, para petani sudah bekerja selama bertahun-tahun dan melakukan penyemprotan pestisida kurang lebih sebanyak lima kali dalam seminggu. Disamping masa kerja petani yang lama dan frekuensi penyemprotan pestisida yang sering, penyemprotan dalam waktu yang lama juga merupakan faktor yang menjadi penyebab terjadinya keracunan pada petani. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar ureum dan kreatinin pada petani yang menggunakan pestisida di Desa Loa Janan Ulu. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah petani yang menggunakan pestisida secara rutin. Sampel dari serum petani yang menggunakan pestisida secara rutin yang berjumlah 37 sampel dengan pemeriksaan ureum metode enzimatik dan pemeriksaan kreatinin metode jaffe reaction. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah purposive sampling, cara pengambilan sampel yang didasarkan pada karakteristik tertentu. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat. Karakteristik petani berdasarkan kriteria usia yang paling banyak adalah usia lansia awal (46-56 tahun), berjenis kelamin laki-laki, masa kerja >5 tahun, lama penyemprotan ≤3 jam, frekuensi penyemprotan ≤2 kali/minggu, dan pemakaian APD yang tidak lengkap. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa persentase kadar ureum dan kreatinin berdasarkan kit insert med source dengan kadar normal sebesar 100%. Walaupun hasil kadar ureum dan kreatinin yang didapatkan normal, diharapkan bagi petani menggunakan pestisida sesuai dengan anjuran, menggunakan APD yang lengkap dan memperhatikan personal hygiene agar mencegah terjadinya keracunan pestisida.
Gambaran Kadar Merkuri (Hg) Pada Night Cream Yang Dijual Di Pasar Kecamatan Samarinda Seberang Sephia, Putri; Farpina, Eka; Yusran, Dini Indriaty
Sains Medisina Vol 2 No 1 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Krim pemutih merupakan produk yang memiliki khasiat dapat mengurangi proses hiperpigmentasi pada kulit. Merkuri (Hg) yang terkandung dalam krim pemutih akan menyebabkan gangguan terhadap kulit dan mengakibatkan reaksi iritasi seperti kemerahan pada kulit, kulit terasa seperti terbakar, menjadi hitam, dan dapat berkembang menjadi kanker kulit. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran kadar merkuri (Hg) pada night cream yang dijual di pasar Kecamatan Samarinda Seberang. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah krim pemutih berjenis night cream yang dijual di pasar A, B, C dan D. Sampel diteliti berjumlah 10 sampel dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah total sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis Univariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh sampel mengandung kadar merkuri (Hg) sebagai berikut: A 10,06 ppm, B 14,25 ppm, C 14,38 ppm, D 8,43 ppm, E 0,0032 ppm, F 10,53 ppm, G 11,79 ppm, H 6,23 ppm, I 14,02 ppm, J 12,27 ppm. Sampel pada penelitian ini mengandung kadar merkuri (Hg). Berdasarkan sampel yang diteliti didapatkan persentase hasil yakni 90% sampel mengandung merkuri diatas 1ppm dan 10% sampel yang mengandung merkuri <1ppm.
ANALYSIS OF HEMOGLOBIN (Hb) LEVELS IN FARMERS USING PESTICIDES IN LOA JANAN ULU VILLAGE ANALISIS KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA PETANI YANG MENGGUNAKAN PESTISIDA DI DESA LOA JANAN ULU Laila, Siti Nurul; Farpina, Eka; Kusumawati, Nursalinda
Jurnal Analis Farmasi Vol 9, No 2 (2024): JURNAL ANALIS FARMASI
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v9i2.11428

Abstract

Pestisida sebagai produk perlindungan tanaman dapat menimbulkan efek negatif pada petani yang menggunakan. Salah satu komponen darah yang menjadi parameter keracunan yaitu hemoglobin (Hb). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kadar hemoglobin pada petani yang menggunakan pestisida di Desa Loa Janan Ulu. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Sampel dalam penelitian adalah petani di Desa Loa Janan Ulu yaitu 37 petani. Teknik yang digunakan adalah purposive sampling. Metode pemeriksaan yang digunakan yaitu cyanmethemoglobin. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariate. Hasil dari penelitian ini didapatkan karakteristik petani berdasarkan usia yang paling banyak adalah usia lansia (56-65 tahun), penggunaan APD tidak lengkap 28 petani, dosis pestisida sesuai anjuran sebanyak 31 petani dan lama penyemprotan pestisida < 5 jam. Rata-rata kadar hemoglobin terendah 9,8 gr/dL dan tertinggi 27,1 gr/dL. Persentase kadar hemoglobin berdasarkan standar nilai World Health organization (WHO) sebanyak 56,8%.
Effectiveness of Apple Cider Vinegar Immersion with and Without Mother as a Decrease in Lead (Pb) Levels in Green Mussels (Perna viridis) Muhibbatul Jannah, Siti Nur; Farpina, Eka; Aina, Ganea Qorry
Journal of Food and Pharmaceutical Sciences Vol 12, No 3 (2024): J.Food.Pharm.Sci
Publisher : Integrated Research and Testing Laboratory (LPPT) Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jfps.15528

Abstract

Lead is a heavy metal that often pollutes aquatic biota such as green mussels. Green mussels that contain lead if consumed in humans can pose health risks such as long-term assumptions or in high levels can cause poisoning. To reduce the lead level, we can use apple cider vinegar with and without mother which contains acetic acid and citric acid. The purpose of this study is to observe lead levels of green mussels after soaking with apple cider vinegar with and without mother, percentage decrease in green mussels lead content and the effectiveness of apple cider vinegar with and without mother in reducing lead levels. This study was a quasi-experiment by soaking green mussels using apple cider vinegar with and without mother for 5, 10, 15 minutes. The sample is prepared by drying the sample in the oven and extracting the sample using wet destruction so that a clear liquid is obtained that can be measured using an atomic absorption spectrophotometer. The results showed that the average lead levels sample soaked by apple cider vinegar with mothers were 0.219 mg/L, 0.103 mg/L, 0.088 mg/L, without mothers were 0.205 mg/L, 0.173 mg/L, 0.125 mg/L. The percentage of lead decrease was 2.6%, 49%, 51% used apple cider vinegar with mother while without mother is 8%, 15%, 30%. After the one-way ANOVA test, a p-value of > 0.05 was obtained with no effect of lead reduction. Based on research apple cider vinegar with and without mother can reduce lead levels, but statistically, the decrease is not significant.
Analisis Pemeriksaan Tuberkulosis Tes Cepat Molekuler (TCM) Pada Kontak Erat Penderita yang Diskrining Oleh Puskesmas Danzu, Liza Danzu; Kalalo, Lily Pertiwi; Farpina, Eka; Wahyutri, Endah
Jurnal Kesehatan Global Vol 7, No 3 (2024): Edisi September
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jkg.v7i3.6325

Abstract

Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular di dunia termasuk Indonesia bersama kasusnya yang meningkat menjadi 397.377 tahun 2021. Samarinda merupakan kota dengan penderita TB terbanyak di Kalimantan Timur. Puskesmas Karang Asam dan Puskesmas Baqa memiliki data pemeriksaan TCM kontak erat penderita terbanyak. Pemeriksaan TCM terhadap kontak erat diperlukan untuk mencegah penularan tuberkulosis di Samarinda. Tujuannya untuk menganalisis pemeriksaan tuberkulosis TCM pada kontak erat penderita di wilayah kerja Puskesmas Karang Asam dan Puskesmas Baqa. Jenis penelitian ini adalah deskriptif menggunakan desain penelitian retrospektif. Sampel penelitian adalah kontak erat penderita yang melakukan pemeriksaan TCM sebanyak 45 sampel dengan teknik total sampling. Berdasarkan usia sebanyak (86,7%) sampel berusia 15-50 tahun termasuk 2 sampel positif. Jenis kelamin laki-laki (48,9%) 1 sampel positif dan Perempuan (51,1%) 1 sampel positif. Lama kontak 6 bulan (95,6%) semua negatif dan kontak ≥6 bulan (4,4%) 2 sampel positif. Kepadatan hunian cukup (75,6%) didapatkan 1 sampel positif sedangkan kepadatan hunian kurang didapatkan 1 sampel positif. Status gizi sampel normal (60%) dengan 1 sampel positif dan status gizi gemuk (20%) didapatkan 1 sampel positif. Pendidikan (71,1%) pada tingkat SMA-keatas dengan 1 sampel positif dan (28,9%) pada tingkat SMA-kebawah dengan 1 sampel positif. Status pekerjaan sampel yang bekerja (68,9%) 1 sampel positif dan yang tidak bekerja (31,1%) didapatkan 1 sampel positif. Serta resisten rifampisin (0%) sampel negatif. Diperoleh kesimpulan Hasil pemeriksaan Tuberkulosis TCM pada Kontak Erat Penderita terlihat signifikan pada karakteristik usia dan lama kontak.Kata kunci: Kontak Erat, TCM, TB
ANALYSIS OF HEMOGLOBIN (Hb) LEVELS IN FARMERS USING PESTICIDES IN LOA JANAN ULU VILLAGE ANALISIS KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA PETANI YANG MENGGUNAKAN PESTISIDA DI DESA LOA JANAN ULU Laila, Siti Nurul; Farpina, Eka; Kusumawati, Nursalinda
Jurnal Analis Farmasi Vol 9, No 2 (2024): JURNAL ANALIS FARMASI
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v9i2.11428

Abstract

Pestisida sebagai produk perlindungan tanaman dapat menimbulkan efek negatif pada petani yang menggunakan. Salah satu komponen darah yang menjadi parameter keracunan yaitu hemoglobin (Hb). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kadar hemoglobin pada petani yang menggunakan pestisida di Desa Loa Janan Ulu. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Sampel dalam penelitian adalah petani di Desa Loa Janan Ulu yaitu 37 petani. Teknik yang digunakan adalah purposive sampling. Metode pemeriksaan yang digunakan yaitu cyanmethemoglobin. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariate. Hasil dari penelitian ini didapatkan karakteristik petani berdasarkan usia yang paling banyak adalah usia lansia (56-65 tahun), penggunaan APD tidak lengkap 28 petani, dosis pestisida sesuai anjuran sebanyak 31 petani dan lama penyemprotan pestisida < 5 jam. Rata-rata kadar hemoglobin terendah 9,8 gr/dL dan tertinggi 27,1 gr/dL. Persentase kadar hemoglobin berdasarkan standar nilai World Health organization (WHO) sebanyak 56,8%.
Effectiveness of Apple Cider Vinegar Immersion with and Without Mother as a Decrease in Lead (Pb) Levels in Green Mussels (Perna viridis) Muhibbatul Jannah, Siti Nur; Farpina, Eka; Aina, Ganea Qorry
Journal of Food and Pharmaceutical Sciences Vol 12, No 3 (2024): J.Food.Pharm.Sci
Publisher : Integrated Research and Testing Laboratory (LPPT) Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jfps.15528

Abstract

Lead is a heavy metal that often pollutes aquatic biota such as green mussels. Green mussels that contain lead if consumed in humans can pose health risks such as long-term assumptions or in high levels can cause poisoning. To reduce the lead level, we can use apple cider vinegar with and without mother which contains acetic acid and citric acid. The purpose of this study is to observe lead levels of green mussels after soaking with apple cider vinegar with and without mother, percentage decrease in green mussels lead content and the effectiveness of apple cider vinegar with and without mother in reducing lead levels. This study was a quasi-experiment by soaking green mussels using apple cider vinegar with and without mother for 5, 10, 15 minutes. The sample is prepared by drying the sample in the oven and extracting the sample using wet destruction so that a clear liquid is obtained that can be measured using an atomic absorption spectrophotometer. The results showed that the average lead levels sample soaked by apple cider vinegar with mothers were 0.219 mg/L, 0.103 mg/L, 0.088 mg/L, without mothers were 0.205 mg/L, 0.173 mg/L, 0.125 mg/L. The percentage of lead decrease was 2.6%, 49%, 51% used apple cider vinegar with mother while without mother is 8%, 15%, 30%. After the one-way ANOVA test, a p-value of > 0.05 was obtained with no effect of lead reduction. Based on research apple cider vinegar with and without mother can reduce lead levels, but statistically, the decrease is not significant.
GAMBARAN PERBANDINGAN KADAR PROTEIN SUSU KEDELAI HOMEMADE DAN KEMASAN PABRIKAN Rachmaniah, Annisa; Qorry Aina, Ganea; Farpina, Eka
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.33999

Abstract

Protein adalah senyawa organik yang mengandung unsur penting bagi fungsi tubuh sebagai sumber energi. Sumber protein dapat diperoleh dari ikan, daging, dan biji-bijian. Salah satu olahan biji-bijian yang banyak dikonsumsi adalah susu kedelai. Berdasarkan pengolahannya susu kedelai dapat diklasifikasikan menjadi susu kedelai homemade dan susu kedelai kemasan pabrikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa kadar protein pada susu kedelai homemade dan kemasan pabrikan. Jenis penelitian bersifat deskriptif dengan desain cross sectional. Populasi sampel yaitu seluruh susu kedelai homemade yang dipasarkan di daerah Loa Janan, Palaran, Samarinda Kota, Samarinda Ulu, Sungai Keledang, Air Hitam, Sungai Kunjang dan Sungai Pinang. Sedangkan untuk susu kedelai kemasan yang dipasarkan di Indogrosir dan Eramart Samarinda. Teknik pengambilan adalah total sampling menggunakan variabel tunggal yaitu susu kedelai homemade dan kemasan dengan jumlah 30 sampel susu kedelai homemade dan kemasan merk berbeda. Penelitian dilakukan menggunakan metode kjeldahl dengan jumlah sebanyak 30 sampel susu kedelai merk berbeda. Uji kadar protein dengan menggunakan metode kjeldahl  meliputi 3 proses tahapan yaitu tahap destruksi, destilasi dan titrasi.  Hasil penelitian didapatkan kadar protein sampel susu kedelai homemade tertinggi 1,67% dan susu kedelai kemasan 2,2%. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa kadar protein yang memenuhi syarat  uji standar SNI  susu kedelai homemade sebanyak 17% dan susu kedelai kemasan pabrikan 50%. Rata-rata kadar susu kedelai kemasan pabrikan sebesar 1,22% sementara untuk susu kedelai homemade sebesar 0,51%. Dari hasil penelitian disarankan bahwa susu kedelai baik yang homemade dan kemasan pabrikan dapat dikonsumsi dengan memperhatikan nilai kandungan protein  yang terdapat pada label dan botol  kemasan karton HDPE.
IDENTIFIKASI KANDUNGAN PARASETAMOL PADA JAMU PEGAL LINU YANG DIJUAL DI DEPOT JAMU KOTA SAMARINDA Aina, Ganea Qorry; Bilqis, Dhea Marshanda; Farpina, Eka
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45843

Abstract

Jamu adalah sebuah obat tradisional yang sudah dipergunakan secara turun-temurun diolah dari bahan alam seperti tanaman. Jamu dilarang mengandung bahan kimia obat salah satunya parasetamol karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan, dari hasil temuan BPOM produk jamu yang masih sering ditemukan bahan kimia obat parasetamol adalah jamu dengan khasiat pegal linu. Parasetamol berkhasiat sebagai analgesik dan antipiretik, apabila ditambahkan dalam dosis yang tidak terukur mengakibatkan seperti kerusakan hati dan ginjal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya kandungan parasetamol pada jamu pegal linu. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain penelitian studi cross sectional menganalisis kandungan parsetamol pada jamu pegal linu dan teknik pengambilan total sampling mengambil seluruh sampel jamu pegal linu yang ada di depot jamu Kota Samarinda. Penelitian menggunakan spektofotometer UV-Vis dengan jumlah sampel sebanyak 28 sampel jamu pegal linu dengan jenis sediaan serbuk sebanyak 9 sampel, kapsul sebanyak 8 sampel, pil sebanyak 1 sampel, dan cair sebanyak 8 sampel. Pengujian kadar parasetamol menggunakan etanol 96% sebagai bahan pelarut. Hasil penelitian didapatkan nilai kadar parasetamol tertinggi pada jamu pegal linu 47,54 mg dan nilai kadar terendah 0 mg atau tidak terkandung parasetamol pada jamu pegal linu. Dari hasil kadar parasetamol yang ditemukan didalam sampel jamu pegal linu yang memenuhi satndar BPOM sebanyak 15% dan jamu pegal linu yang tidak memenuhi sebanyak 85%. Dapat disimpulkan bahwa jamu pegal linu masih banyak yang mengandung bahan kimia obat parasetamol yang dengan sengaja ditambahkan oleh beberapa produsen jamu.