Stunting adalah kejadian balita pendek yang menjadi salah satu permasalahan balita di dunia khususnya di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Pinang. Kondisi balita stunting dapat diukur melalui panjang dan tinggi badannya berdasarkan ketentuan, yaitu minus dua standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari WHO. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desai studi case control. Teknik pengambilan sampel menggunakan total populasi. Jumalah sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 responden yang meliputi 40 kelompok kasus dan 40 kelompok kontrol. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan data sekunder (buku KIA) kepada 80 responden. Analisis data menggunakan uji statistic Chi Square. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan ibu dengan kejadian stunting (p value = 0,006) OR 4,210, status gizi ibu saat hamil (p value = 0,016) OR 3,357, Asi eksklusif (p value 0,001) OR 9,471. Dan faktor yang tidak berhubungan dengan kejadia stunting yaitu usia ibu saat hamil (p = 0,069) OR 2,579, jarak kelahiran (p = value 0,293) OR 2,020, berat badan lahir (p = 0,095) OR 2,546. Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu, status gizi ibu saat hamil, dan asi eksklusif dengan kejadian stunting disarankan ibu harus meningkatkan pengetahuan tentang stunting, memastikan asupan gizi yang cukup sejak masa kehamilan dan mengetahui praktik pemberian Asi eksklusif yang tepat.
Copyrights © 2025