Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

SYSTEMATIC REVIEW DAN META ANALYSIS : DAMPAK KEPADATAN HUNIAN DAN PAPARAN ASAP ROKOK TERHADAP KEJADIAN TB PARU PADA ANAK paradiba, anggia; Kalsum, Ummi; Butar, Marta Butar; Nasution, Helmi Suryani; Ibnu, Ismi Nurwaqiah
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.43857

Abstract

Permasalahan TB paru pada anak masih tinggi. Sejumlah studi telah menemukan berbagai faktor risiko yang berkontribusi terhadap kejadian TB Paru. Tujuan penelitian adalah menganalisis hasil studi terkait proporsi dan faktor risiko TB paru pada anak serta memperoleh efek gabung dari variabel yang berpengaruh dengan kejadian TB paru pada anak. Rancangan penelitian adalah Systematic review dengan meta analisis dilakukan pada bulan Oktober 2024-Maret 2025. Sumber database adalah Google Scholar, Pubmed dan Scopus menggunakan Software Publish or Perish. Kata kunci yang digunakan adalah faktor risiko, TB paru dan anak. Artikel yang telah di publish 2019-2023. Diperoleh 4 artikel yang dianalisis dari pencarian awal berjumlah 114731 artikel. Analisis data dengan aplikasi RevMan 5.4. Proporsi TB paru adalah 14,20% (95% CI: 4,34-24,52). Faktor risiko TB adalah kepadatan hunian (SMD=2,42; CI 95%=1,00-5,86; P-value= 0,05) terbukti signifikan sedangkan  sedangkan paparan asap rokok (SMD=1,42; 95% CI=0,89 hingga 2,25; nilai P-value=0,25) belum terbukti signifikan secara statistik. Tidak ada bias publikasi pada setiap variabel yang dianalisis. Tinggal di hunian yang tidak memenuhi syarat berpengaruh terhadap kejadian TB Paru pada anak. Orang tua disarankan lebih waspada terhadap gejala-gejala TB, dan memiliki hunian yang memenuhi syarat agar anak terhindar dari penularan bakteri TB.
DETERMINAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 12-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG PINANG KOTA JAMBI Hutahaean, Artika; Perdana, Silvia Mawarti; Butar, Marta Butar; Guspianto, Guspianto; Asparian, Asparian
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.43888

Abstract

Stunting adalah kejadian balita pendek yang menjadi salah satu permasalahan balita di dunia khususnya di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Pinang. Kondisi balita stunting dapat diukur melalui panjang dan tinggi badannya berdasarkan ketentuan, yaitu minus dua standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari WHO. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desai studi case control. Teknik pengambilan sampel menggunakan total populasi. Jumalah sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 responden yang meliputi 40 kelompok kasus dan 40 kelompok kontrol. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan data sekunder (buku KIA) kepada 80 responden. Analisis data menggunakan uji statistic Chi Square. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan ibu dengan kejadian stunting (p value = 0,006) OR 4,210, status gizi ibu saat hamil (p value = 0,016) OR 3,357, Asi eksklusif (p value 0,001) OR 9,471. Dan faktor yang tidak berhubungan dengan kejadia stunting yaitu usia ibu saat hamil (p = 0,069) OR 2,579, jarak kelahiran (p = value 0,293) OR 2,020, berat badan lahir (p = 0,095) OR 2,546.  Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu, status gizi ibu saat hamil, dan asi eksklusif dengan kejadian stunting disarankan ibu harus meningkatkan pengetahuan tentang stunting, memastikan asupan gizi yang cukup sejak masa kehamilan dan mengetahui praktik pemberian Asi eksklusif yang tepat.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA LAKI-LAKI DI SMP NEGERI 23 MERANGIN TAHUN 2024 Gaol, Miranda Lumban; Butar, Marta Butar; Nasution, Helmi Suryani; Sari, Puspita; Putra, Ashar Nuzulul
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.43912

Abstract

The Tobacco Atlas 2023 mencatat tingkat merokok di kalangan pemuda dengan rentang usia  ≥15 tahun (laki-laki dan perempuan) tingkat prevalensi penggunaan tembakau di Indonesia, Myanmar, dan Timor-Leste masih tinggi. Remaja mulai merokok pada usia 12-14 tahun. Berdasarkan SKI 2023, perilaku merokok usia ≥15 tahun mencapai 24,7%, dengan rata-rata konsumsi 12-13 batang per hari. RPJMN 2020-2024 menetapkan target  pengurangan jumlah perokok pada kelompok usia 10-18 tahun sebesar 8,7%, sedangkan di Kabupaten Merangin masih 19,69%. Dari data awal pada 10 responden, hanya 4 laki-laki yang merokok, sehingga penelitian difokuskan pada remaja laki-laki. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel terdiri dari seluruh peserta didik laki-laki jenjang VII dan VIII (80 responden) menggunakan teknik total sampling. Variabel yang diteliti meliputi pengetahuan, sikap, persepsi terhadap iklan rokok, keyakinan, peran orang tua, dan teman sebaya. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner self-administered dan dianalisis menggunakan uji chi-square serta regresi logistik. Proporsi perilaku merokok sebesar 66,3%. Variabel yang tidak berhubungan signifikan dengan merokok adalah pengetahuan, persepsi iklan rokok, keyakinan, dan peran orang tua. Sementara itu variabel yang berhubungan secara signifikan adalah, sikap (p=0,012; PR 3,99 95% CI 1,16-13,76) dan teman sebaya (p=0,000; PR 9,27, 95% CI 2,77-30,99), dengan variabel teman sebaya sebagai faktor dominan
DETERMINAN ISPA PADA BALITA DENGAN EKONOMI RENDAH DI INDONESIA (SKI 2023) Aprilianti, Dewi; Sitanggang, Hendra Dhermawan; Syukri, Muhammad; Butar, Marta Butar; Fitri, Adelina
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.44224

Abstract

ISPA adalah penyakit akut yang menyerang saluran pernapasan atas dan bawah. Hampir 20% angka kematian pada balita di seluruh dunia disebabkan oleh ISPA. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis determinan yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita dengan status ekonomi rendah di Indonesia. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan kuantitatif menggunakan data SKI 2023 dengan desain penelitian cross-sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2024 – Februari 2025 dengan sampel penelitian sebanyak 32.334 balita diperoleh dengan teknik Total Sampling. Analisis data menggunakan Rstudio versi 4.4.2 menggunakan uji satistik Chi-Square untuk menguji hubungan antara dua variabel kategorik, P-value < 0,05 dianggap signifikan secara statistik. Proporsi ISPA pada balita dengan status ekonomi rendah di Indonesia adalah 32,2% (95% CI: 31,3 – 33,1). Faktor yang memiliki hubungan signifikan dengan kejadian ISPA: Status Gizi Underweight (p = 0,000), status gizi overweight (p = 0,013). Status Imunisasi (p = 0,000). BBLR (p = 0,002). Kepadatan Hunian (p = 0,015). Jenis Dinding (p = 0,000). Kebiassan Merokok (p = 0,013). Bahan bakar memasak (p = 0,002). Pendidikan Ibu (p = 0,001), dan pekerjaan ibu (p = 0,029). Determinan yang belum terbukti berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita dengan status ekonomi rendah di Indonesia adalah Usia, Jenis Kelamin, Status ASI dan Jenis Lantai. Determinan tersebut dapat memengaruhi risiko ISPA pada balita dengan ekonomi rendah. Intervensi kesehatan yang fokus pada perbaikan gizi, pemberian ASI eksklusif, dan peningkatan kualitas lingkungan tempat tinggal dapat efektif menurunkan angka kejadian ISPA pada balita.
DUKUNGAN STAKEHOLDER DALAM PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA Amelia, Deva; Ridwan, M.; Butar, Marta Butar; Noerjoedianto, Dwi; Putra, Ashar Nuzulul
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.44613

Abstract

Lanjut usia sebagai proses perkembangan yang dialami setiap individu menyebabkan penurunan produktivitas dan daya tahan tubuh sehingga lansia lebih mudah terserang penyakit. Dari berbagai permasalahan tersebut pemerintah memberikan intervensi melalui kegiatan program posyandu lansia untuk memberikan upaya kesehatan pada kelompok usia lanjut. Akan tetapi, program posyandu lansia di Desa Baru Sungai Abu belum maksimal dikarenakan rendahnya kunjungan lansia ke posyandu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dukungan Stakeholder terhadap pemanfaatan posyandu lansia di Desa Baru Sungai Abu. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan metode wawancara mendalam pada 7 orang informan diantaranya 1 orang kepala desa, 1 orang tenaga kesehatan dan 5 orang kader. Penelitian ini dilakukan pada bulan April tahun 2025. Teknik analisis data pada penelitian ini melalui tahapan reduksi data, penyajian dan verifikasi, penyimpulan data serta penarikan kesimpulan.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan kepala desa dalam program posyandu lansia di desa baru sungai abu belum optimal, hal ini dikarenakan kepala desa hanya mendukung dengan memberikan anggaran, sarana dan prasarana. Tenaga kesehatan adalah dengan mengunjungi posyandu setiap bulannya serta melakukan pemeriksaan kesehatan pada lansia. Kesimpulan pada penelitian ini ialah dukungan dari kepala desa dan tenaga kesehatan dalam posyandu lansia belum optimal, dikarenakan kepala desa belum melakukan pembinaan pada para kader serta tempat pelaksanaan posyandu lansia yang belum memadai serta keterlambatan tenaga kesehatan pada saat posyandu.
HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA Ramadhani, Shakina Villia; Sitanggang, Hendra Dhermawan; Wisudariani, Evy; Butar, Marta Butar; Ibnu, Ismi Nurwaqiah
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.44388

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan atas dan bawah dengan tingkat keparahan bervariasi. Pada tahun 2019, WHO melaporkan 13 juta balita terinfeksi ISPA, dengan angka kematian yang terus meningkat. Di Indonesia, ISPA selalu berada di peringkat teratas dalam daftar 10 penyakit tertinggi, termasuk di Provinsi Jambi, dengan prevalensi 18,8% pada tahun 2023. Salah satu faktor risiko ISPA adalah kebiasaan merokok anggota keluarga di dalam rumah, yang menyebabkan balita menjadi perokok pasif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok anggota keluarga dan kejadian ISPA pada balita di Provinsi Jambi. Metode penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dan data dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023. Sampel penelitian berjumlah 1.500 balita, dipilih menggunakan systematic sampling dengan implicit stratification. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square dan Mantel Haenzel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa balita yang tinggal dengan anggota keluarga yang merokok di dalam rumah memiliki risiko 2,335 kali lebih tinggi terkena ISPA (PR = 2,335; 95% CI: 1,458–3,741; p = 0,000). Prevalensi kejadian ISPA pada balita di Provinsi Jambi tahun 2023 adalah 7,13%. Terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan merokok anggota keluarga dengan kejadian ISPA pada balita di Provinsi Jambi tahun 2023. Tidak ditemukan adanya potencial confounder dalam penelitian ini sehingga secara statistik dapat dibuktikan bahwa paparan asap rokok dari anggota keluarga secara langsung dapat meningkatkan risiko balita terkena ISPA. 
Compliance with Taking Hypertension Medication in the Elderly at Kebun Handil Health Center, Jambi City in 2024 Ramadani, Latifa Fitri Ramadani; Butar, Marta Butar; Wisudariani, Evy; Syukri, Muhammad; Fitri, Adelina
Formosa Journal of Applied Sciences Vol. 3 No. 6 (2024): June 2024
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/fjas.v3i6.9107

Abstract

Treatment of hypertension can be done through a healthy lifestyle and the use of antihypertensive drugs. The use of antihypertensive drugs alone has proven to be insufficient in controlling blood pressure in the long term effectively. Compliance with drug consumption is also a very important factor. This type of finding is quantitative through a cross sectional design. The sample selection technique uses simple random sampling. Data was collected through questionnaires, then univariate and bi-variate data analysis using the chi-square test. The frequency distribution of medication adherence levels by hypertensive patients at Kebun Handil Community Health Center, Jambi City, highlights the existence of significant problems in medication adherence among the population studied. The analysis shows that not all demographic and environmental factors have a significant relationship to the level of adherence to taking hypertension medication.
Determinan Perilaku Personal Hygiene Remaja Putri saat Menstruasi di SMPN 12 Kota Jambi Tahun 2025 Marbun, Tesalonika Graciella; Ibnu, Ismi Nurwaqiah; Butar, Marta Butar; Nasution, Helmi Suryani; Sari, Puspita; Siregar, Sri Astuti
PubHealth Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2025): Edisi Oktober
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/pubhealth.v4i2.1232

Abstract

Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia, perilaku remaja putri menjaga hygiene saat menstruasi masih dikategorikan kurang yaitu sebesar 66,6%. Observasi awal di SMPN 12 Kota Jambi menunjukkan 8 siswi yang diwawancarai tidak mengetahui personal hygiene saat menstruasi dan penerapannya di kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku personal hygiene remaja putri saat menstruasi di SMPN 12 Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan rancangan analisis deskriptif dan pendekatan cross-sectional dengan populasi sebanyak 402 siswi serta sampel sebanyak 80 responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan analisis chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan pengetahuan berada dalam kategori baik (53,8%), sikap positif (53,8%), peran guru baik (56,3%), dan peran orang tua baik (57,5%). Terdapat hubungan pengetahuan dengan perilaku personal hygiene remaja putri saat menstruasi (p value = 0,002 < 0,05), sikap dengan perilaku personal hygiene saat menstruasi (p value = 0,000 < 0,05), dan peran orang tua dengan perilaku personal hygiene saat menstruasi (p value = 0,001 < 0,05). Namun tidak terdapat hubungan antara peran guru dengan perilaku personal hygiene remaja putri saat menstruasi (p value = 0,474 > 0,05). Kesimpulannya, perilaku personal hygiene siswi SMPN 12 Kota Jambi saat menstruasi tergolong baik, sebanyak 58,8% siswi melaksanakan perilaku personal hygiene yang baik saat menstruasi. SMPN 12 Kota Jambi dapat memberdayakan siswi sebagai peer educator dan memanfaatkan media sosial sebagai wadah edukasi personal hygiene saat menstruasi.
Study of Complementary Feeding and Children’s Nutritional Status in Jambi City Perdana, Silvia Mawarti; Butar, Marta Butar; Syah, Muhammad Nur Hasan
Journal of Global Nutrition Vol 4 No 2 (2024)
Publisher : Ikatan Sarjana Gizi Indonesia (ISAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53823/jgn.v4i2.99

Abstract

Providing adequate complementary feeding, quantitatively and qualitatively, supports children’s nutritional status. This study aims to analyze complementary feeding and children’s nutritional status in Jambi City. This type of research is quantitative with a cross-sectional study design conducted in 2023. The population used in this research was children aged 6-24 months in Jambi City with 116 respondents as sample taken using accidental sampling technique. Primary data collection was carried out through validated questionnaires, 1x24 hour food recall forms, and food frequency questionnaires. Data processing was carried out univariately and bivariately to see the correlation between complementary feeding and nutritional status which was tested using spearman correlation test. Nutritional status data shows that 6.9% of children are underweight and 13.8% of children are at risk of being overweight; as many as 24.1% of children were severely stunted and 15.5% were stunted; and as many as 53.4% ​​of children experience problems of under- and over-nutrition. As many as 62% of children at the age of 6 months have the first food/drinks given consisting of: formula milk, rice porridge/tim rice/rice/mashed side dishes, and mashed fruit with mashed texture/thick porridge fed by parent or caregiver. The average nutrition intake obtained by children from complementary feeding is 889 kcal energy (90.2 %) and 34.3 g protein (201.1 %). There is no significant correlation between complementary feeding and nutritional status of children because this study has not followed the continuous complementary feeding. Complementary feeding for children needs controlling of daily nutrition intake by parents.