Berdasarkan observasi sementara yang dilakukan oleh peneliti pada sumur bor masyarakat yang tinggal di Jalan Nogio VI Kecamatan Delitua, ditemukan air dari sumur bor tersebut berwarna kuning, berbau karat, dan juga terdapat endapan berwarna kuning di dalam bak penampung air, sehingga pemilik sumur bor tersebut menggunakan saringan sederhana berupa kain yang diikatkan pada keran air dengan harapan dapat mengurangi noda kuning pada air tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan membandingkan penurunan kadar besi pada air sumur bor dengan menggunakan metode filtrasi saringan pasir lambat, saringan pasir lambat dengan sabut kelapa, dan saringan pasir lambat dengan arang tempurung kelapa. Jenis penelitian ini menggunakan metode non ramdom pretest dan posttest dengan kelompok kontrol (pretest-posttest with control group design), subjeknya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pertama merupakan unit percobaan untuk perlakukan dan kelompok kedua merupakan kelompok kontrol, kemudian dicari perbedaan antara keduanya. Pada metode ini dilakukan pemeriksaan sebelum dan sesudah adanya perlakuan pengolahan air. Hasil penelitian diketahui bahwa kadar besi pada air sumur bor 0,06293 mg/L. Kemudian dilakukan penyaringan dengan saringan pasir lambat dengan hasil akhir kadar besi 0,01491 mg/L , saringan pasir lambat dengan sabut kelapa dengan hasil akhir 0,00623 mg/L, dan terkahir menggunakan saringan pasir lambat dengan arang tempurung kelapa dengan hasil akhir 0,003022 mg/L. Setelah dilakukan perbadingan penurunan kadar besi, saringan pasir lambat dapat menurunkan kadar besi sebesar 76%, saringan pasir lambat dengan sabut kelapa sebesar 90%, dan saringan pasir lambat dengan arang tempurung kelapa sebesar 95%).
Copyrights © 2025