Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

HUBUNGAN LAMA KERJA DAN MOTIVASI DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS SUNGAI PAKNING BENGKALIS TAHUN 2023 Isnaeni, Lira Mufti Azzahri; Hastuty, Milda
SEHAT : Jurnal Kesehatan Terpadu Vol. 2 No. 4 (2023): NOVEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/sjkt.v2i4.22411

Abstract

Kinerja adalah suatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan. Keberhasilan Posyandu salah satunya dipengaruhi kinerja kader, lama menjadi kader dengan motivasi yang tinggi dalam kegiatan Posyandu akan meningkatkan kinerja kader Posyandu. Namun permasalahan terjadi banyak kader kurang termotivasi dalam kegiatan Posyandu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama kerja dan motivasi dengan kinerja kader posyandu. Penelitian ini merupakan jenis kuantitatif analitik dengan desain cross sectional. Populasinya semua kader posyandu yang terdaftar di UPT Puskesmas Sungai Pakning Bengkalis dengan sampel yang terkumpul sebanyak 115 kader. Instrument yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara. Analisa data menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat dengan menggunakan Uji Chi- Square. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar kader yaitu sebanyak 107 responden (93,0%) telah lama menjadi kader posyandu, 81 responden (70,4%) memiliki motivasi yang tinggi dan 66 responden (57,4%) memiliki kinerja kader posyandu yang baik. Hasil penelitian lama kerja memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja kader posyandu dengan pvalue 0,010 < 0,05, motivasi memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja kader posyandu dengan nilai p value = 0,013 < 0,005. Disarankan kepada instansi agar meningkatkan program kesehatan yang ada sehingga para kader memiliki kinerja semakin baik dan kepada kader agar selalu terlibat aktif dengan program yang dilakukan oleh Puskesmas. Kata Kunci : Lama Kerja, Motivasi, dan Kinerja
The Hubungan Asupan Protein, Asupan Kalsium dan Riwayat Penyakit Tuberkulosis dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Desa Pulau Bayur Kuantan Singingi : The Relationship of Protein Intake, Calcium Intake and History of Tubercolosis with Incidence of Stunting in Children Aged 24-59 Months in Pulau Bayur Village, Kuantan Singingi District Sa’adah, Nidaus; Afrinis, Nur; Isnaeni, Lira Mufti Azzahri
Jurnal Ilmu Gizi dan Dietetik Vol 3 No 3 (2024)
Publisher : Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB dan PERGIZI PANGAN Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25182/jigd.2024.3.3.216-222

Abstract

One factor that influences the incidence of stunting in children aged 24-59 months is food intake, because good quality food is the main part of the growth of children under five, which certainly contains complete sources of macronutrients and micronutrients, affecting child growth. The purpose of this study was to analyze the relations of protein, calcium intake and history of Tuberculosis with the incidence of stunting in children aged 24-59 months in Pulau Bayur Village, Cerenti Health Center working area, Kuantan Singingi District. This research is a quantitative analytical study that used a cross-sectional research design. This research was conducted in Pulau Bayur village in 2-12 March 2023 with a total subject of 50 mothers of children aged 24-59 months selected using total sampling technique. Nutritional intake data were obtained through 2x24-hour food recall interviews, Tuberculosis history data were obtained through interviews, and nutritional status data were obtained through height and weight measurements. The analysis used was univariate and bivariate with Chi Square test and Fisher's Exact Test. The univariate analysis results showed that 17 children (34%) were stunted, 15 children (30%) had low protein intake, 42 children (84%) had low calcium intake, and 5 children (10%) had a history of Tuberculosis disease. Bivariate analysis results showed the protein intake (p=0.000), calcium intake (p=0.039) and history of Tuberculosis disease (p=0.003) had association with the incidence of stunting. Parents are advised to provide foods high in calcium and high in protein and maintain the children’s health so that they have normal nutritional status.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN DERMATITIS PADA PEKERJA PABRIK TAHU DI DESA AIR TIRIS WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS AIR TIRIS Diana, Suci; Puteri, Ade Dita; Isnaeni, Lira Mufti Azzahri
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 7 No. 3 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v7i3.19511

Abstract

Menurut, data dari World Health mengatakan bahwa 50% sampai 90% dari semua penyakit kulit akibat bersentuhan dengan bahan kimia ataupun bekerja basah. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan dermatitis pada pekerja pabrik tahu di Desa Air Tiris Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Air Tiris. Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan desain penelitian Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja pabrik tahu di Desa Air Tiris Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Air Tiris sebanyak 42 orang. Teknik sampel yang digunakan Total Sampling. Variabel yang diteliti yaitu independen (Lama Kontak, Personal Hygiene, Jenis Pekerjaan, Masa Kerja, Frekuensi Kontak) maupun dependen (Keluhan Dermatitis) Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan lama kontak (p-value = 0,000), personal hygiene (p-value = 0,016), jenis pekerjaan (p-value = 0,000), masa kerja (p-value = 0,037), frekuensi kontak (p-value = 0,000) dengan keluhan dermatitis pada pekerja pabrik tahu di Desa Air Tiris Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Air Tiris. Penelitian ini diharapkan bagi pekerja dan pemilik pabrik tahu untuk membatasi lama kontak pekerja dengan bahan pengumpalan saat proses produksi tahu yaitu dengan menyediakan mesin pengaduk dan penyaringan mekanik agar mengurangi paparan kontak, menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan yang benar sebelum dan selesai bekerja dan menyediakan bahan pengganti bahan penggumpalan yaitu dengan nigarin.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN COMPUTER VISION SYNDROME (CVS) PADA PENGGUNA KOMPUTER BAGIAN ADMINISTRASI DI PT EKAPUTRA PRADA INDONESIA TAHUN 2023 Olivia.H.R, Elsha; Puteri, Ade Dita; Isnaeni, Lira Mufti Azzahri
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 7 No. 3 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v7i3.20157

Abstract

Computer Vision Syndrome (CVS) merupakan sekelompok tanda dan gejala masalah mata yang terkait dengan pekerjaan jarak dekat yang di alami seseorang dan berlangsung selama atau setelah penggunaan komputer, telepon seluler, tablet, dll. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, masa kerja dan lama penggunaan komputer pada pekerja pengguna komputer bagian administrasi di PT. Ekaputra Prada Indonesia Kota Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah semua pekerja pengguna komputer bagian administrasi PT. Ekaputra sebanyak 41 responden. Variabel dalam penelitian ini adalah usia, masa kerja, lama penggunaan komputer dan keluhan computer vision syndrome. Analisis data yang digunakan mencakup analisis univariat dan bivariat menggunakan uji Fisher’s Exact Test. Hasil penelitian didapatkan adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara usia dengan keluhan CVS (p-value = 0,233 > 0,05), ada hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan keluhan CVS (p-value = 0,007 < 0,05), ada hubungan yang signifikan antara lama penggunaan komputer dengan keluhan CVS (p-value = 0,000 < 0,05). Untuk mencegah keluhan CVS perusahaan PT. Ekaputra sebaiknya melakukan penyuluhan mengenai Computer Vision Syndrome, penyebab terjadinya CVS serta cara pencegahannya kepada seluruh karyawan yang bekerja dengan menggunakan komputer agar karyawan dapat menerapkannya saat bekerja. Disamping itu perlu tindakan pemeriksaan kesehatan rutin secara berkala untuk mengetahui kondisi mata ada atau tidaknya gangguan kesehatan mata pada karyawan.
Hubungan Kelelahan Kerja dengan Kejadian Kecelakaan Kerja di PT. Hutama Karya Semen Indogreen Sentosa Tahun 2024 Setiawan, Dicko; Syafriani, Syafriani; Isnaeni, Lira Mufti Azzahri
Science: Indonesian Journal of Science Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/science.v1i3.145

Abstract

Kecelakaan kerja di PT. Hutama Karya Semen Indogreen Sentosa dari tahun 2020 hingga 2022 mengalami peningkatan. Salah satu penyebab kecelakan kerja adalah kelelahan kerja. Kelelahan kerja merupakan peristiwa yang paling banyak ditemui pada tenaga kerja. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara kelelahan kerja dengan kejadian kecelakaan kerja di PT. Hutama Karya Semen Indogreen Sentosa tahun 2024. Desain penelitian ini adalah menggunakan metode cross sectional. Penelitian dilakukan pada 06-10 Mei 2024. Hasil analisis univariat diperoleh 37 (58,7%) responden yang tidak mengalami kelelahan kerja dan 40 (63,5%) responden yang pernah mengalami kecelakaan kerja. Kesimpulan ada hubungan yang signifikan antara kelelahan kerja dengan kejadian kecelakaan kerja di PT. Hutama Karya Semen Indogreen Sentosa tahun 2024 dengan p value 0,000. Diharapkan kepada pekerja agar memperhatikan kelelahan kerja dan tidak memaksakan tubuh untuk bekerja secara berlebihan agar terhindar dari kelelahan kerja yang berdampak terhadap kecelakaan kerja.
Faktor-faktor Penyebab Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Air Tiris Puteri, Ade Dita; Syahfitri, Celsy Aura; Isnaeni, LIra Mufti Azzahri; Yuristin, Devina
KOLONI Vol. 4 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/koloni.v4i1.692

Abstract

Menurut WHO dan UNICEF, terdapat sekitar 2 milyar kasus diare di seluruh dunia setiap tahunnya dan 1,9 juta anak di bawah 5 tahun meninggal karena diare. Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023, menunjukkan bahwa prevalensi diare pada balita sebesar 7,4%. Beberapa faktor penyebab kejadian diare adalah pengetahun ibu, pengolahan air minum dan kualitas jamban. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu, pengolahan air minum, dan kualitas jamban dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Air Tiris. Desain penelitian ini adalah menggunakan metode cross sectional. Penelitian dilakukan pada 26 Juli – 5 Agustus 2024 dengan jumlah sampel 99 responden menggunakan teknik purposive sampling dan metode cluster sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar cheklist. Hasil penelitian diperoleh ada hubungan pengetahuan ibu dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Air Tiris dengan nilai p value 0,000. Ada hubungan pengolahan air minum dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Air Tiris dengan nilai p value 0,003. Ada hubungan kualitas jamban dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Air Tiris dengan nilai p value 0,000. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi cerminan dalam rangka mengetahui penyakit diare dan penanganan diare pada balita, dan mengetahui manfaat pengolahan air minum dan kualitas jamban.
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Cahyani, Nurul; Syariani, Syariani; Isnaeni, Lira Mufti Azzahri
Science: Indonesian Journal of Science Vol. 1 No. 6 (2025)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/science.v1i6.243

Abstract

Menurut World Health Organization (WHO), Indonesia termasuk ke dalam negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara. Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskerdas) tahun 2018 prevalensi stunting di tingkat nasional 6,4% selama periode 5 tahun. Tahun 2020 target prevalensi stunting pada balita yaitu 24,1%.  Beberapa faktor penyebab kejadian stunting  adalah pengetahuan ibu dan sikap ibu. Tujuan penelitian  ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dan sikap ibu  dengan kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada 03 September –10 September dengan jumlah sampel 90 responden menggunakan Teknik probability sampling dengan metode cluster sampling. Pengumpulan data menggunakan kusioner. Analisa data yang menggunakan adalah Analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian diperoleh ada hubungan ibu dengan kejadian stunting  pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin  dengan nilai p value 0,000. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi pengetahuan ibu tentang kejadian stunting pada balita dan sikap ibu tentang kejadian stunting pada balita.
GAMBARAN KELELAHAN KERJA KARYAWAN KONSTRUKSI PT SCU DESA SILAM TAHUN 2021 Isnaeni, Lira Mufti Azzahri; Gustriana, Etri
KOLONI Vol. 1 No. 1 (2022): MARET 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/koloni.v1i1.114

Abstract

International Indonesia several environmental factors that affect the occurrence of work stress, such as the environment, vibration, lighting and dust. One of the causes that affect the occurrence of work stress in workers is fatigue. This type of research is an interview method using a descriptive approach with the aim of obtaining information about the description of fatigue experienced by workers at the factory of PT. SCU Desa Silam in 2021 by conducting interviews through the Swedish Occupational Fatigue Inventory (SOFI) questionnaire, namely the Swedish work fatigue inventory. This research was conducted in Silam Village. This research was conducted on 10 - 17 December 2021. The population of this study were all workers at the factory of PT. Silam Village SCU in 2021 based on observations, namely as many as 422 people divided into each factory, namely Factory 0 (33 people), Factory 1 (54 people), Factory 2 (75 people), Factory 3 (117 people), Factory 4 (64 people), Factory 5 (49 people), Factory 6 (30 people). The object studied in this study were workers at PT. SCU Desa Silam Factory section. The sample in this study was 205 respondents. From the results of the study, it was found that based on the energy level of the factory workers at PT. SCU, for the category that lacks energy, out of 205 respondents, 111 respondents (54.1%) experienced work fatigue. Based on the physical ability of factory workers at PT. SCU, for the category of workers who have small physical abilities, out of 205 respondents, 71 respondents (34.6%) experienced work fatigue. Based on the physical comfort of factory workers at PT. SCU, for the category of workers who are not comfortable working, out of 205 respondents, 106 respondents (51.7%) experienced work fatigue. Based on the motivation of factory workers at PT. SCU, for the category of workers who are less motivated than 205 respondents, 64 respondents (31.2%) experienced work fatigue. Based on the drowsiness of factory workers at PT. Maruki Internasional Indonesia, for the category of workers who experience fatigue, out of 205 respondents, 108 respondents (52.6%) experienced fatigue. Keywords: work fatigue, construction
PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN JAHE (ZINGIBER OFFICANALE ROSCOE) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA KUOK UPT BLUD PUSKESMAS KUOK TAHUN 2021 Wijayanti, Asri Maslipha; Apriza, Apriza; Isnaeni, Lira Mufti Azzahri
SEHAT : Jurnal Kesehatan Terpadu Vol. 1 No. 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.506 KB) | DOI: 10.31004/s-jkt.v1i1.8145

Abstract

Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global. Kematian akibat PTM tertinggi disebabkan oleh penyakit kardiovaskular yaitu sebanyak 39%. Penyakit kardiovaskular disebabkan oleh gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah, seperti hipertensi. Salah satu penatalaksanaan hipertensi bisa dilakukan dengan terapi nonfarmakologi yaitu pemberian air rebusan jahe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh air rebusan jahe terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Kuok UPT BLUD Puskesmas Kuok. Jenis Penelitian yang digunakan pre experimental dengan rancangan one group pretest-posttest. Sampel dalam penelitian ini penderita hipertensi berusia 46-59 tahun di Desa Kuok UPT BLUD Puskesmas Kuok dengan jumlah 15 orang dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu lembar observasi. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat dan bivariat dengan uji Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil penelitian didapatkan bahwga rata-rata tekanan darah sebelum diberikan air rebusan jahe sistolik 150,00 mmHg dan diastolik 95,00 mmHg, rata-rata tekanan darah setelah diberikan air rebusan jahe sistolik 127,00 mmHg dan diastolik 81,00 mmHg. Terdapat pengaruh air rebusan jahe terhadap penurunan tekaan darah pada penderita hipertensi berusia 46-59 tahun di Desa Kuok UPT BLUD Puskesmas Kuok 2021 dengan p value 0,001 (<0,05). Diharapkan responden untuk dapat mengontrol tekanan darah ke pelayanan kesehatan secara rutin dan menghindari makanan yang dapat memicu peningkatan tekanan darah serta mengupayakan mengkonsumsi air rebusan jahe sebagai pengobatan hipertensi.
PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN JAHE (ZINGIBER OFFICANALE ROSCOE) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA KUOK UPT BLUD PUSKESMAS KUOK TAHUN 2021 Apriza, Apriza; Isnaeni, Lira Mufti Azzahri
SEHAT : Jurnal Kesehatan Terpadu Vol. 1 No. 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.506 KB) | DOI: 10.31004/s-jkt.v1i1.8955

Abstract

Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global. Kematian akibat PTM tertinggi disebabkan oleh penyakit kardiovaskular yaitu sebanyak 39%. Penyakit kardiovaskular disebabkan oleh gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah, seperti hipertensi. Salah satu penatalaksanaan hipertensi bisa dilakukan dengan terapi nonfarmakologi yaitu pemberian air rebusan jahe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh air rebusan jahe terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Kuok UPT BLUD Puskesmas Kuok. Jenis Penelitian yang digunakan pre experimental dengan rancangan one group pretest-posttest. Sampel dalam penelitian ini penderita hipertensi berusia 46-59 tahun di Desa Kuok UPT BLUD Puskesmas Kuok dengan jumlah 15 orang dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu lembar observasi. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat dan bivariat dengan uji Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil penelitian didapatkan bahwga rata-rata tekanan darah sebelum diberikan air rebusan jahe sistolik 150,00 mmHg dan diastolik 95,00 mmHg, rata-rata tekanan darah setelah diberikan air rebusan jahe sistolik 127,00 mmHg dan diastolik 81,00 mmHg. Terdapat pengaruh air rebusan jahe terhadap penurunan tekaan darah pada penderita hipertensi berusia 46-59 tahun di Desa Kuok UPT BLUD Puskesmas Kuok 2021 dengan p value 0,001 (<0,05). Diharapkan responden untuk dapat mengontrol tekanan darah ke pelayanan kesehatan secara rutin dan menghindari makanan yang dapat memicu peningkatan tekanan darah serta mengupayakan mengkonsumsi air rebusan jahe sebagai pengobatan hipertensi.