Kepatuhan konsumsi obat menjadi faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengobatan. Discharge planning dengan komunikasi yang jelas memainkan peran perawatan dan kepatuhan konsumsi obat. Komunikasi discharge planning yang baik membuat pasien memahami dan patuh terhadap konsumsi obat. Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui faktor komunikasi dalam pelaksanaan discharge planning dengan kepatuhan pasien konsumsi obat di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin. Metode penelitian kuantitatif ini menggunakan rancangan korelasional, mengeksplorasi bagaimana faktor komunikasi mempengaruhi kepatuhan pasien mengonsumsi obat. Jumlah sampel yang ditetapkan yaitu sebanyak 88 orang yang diperoleh dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner faktor komunikasi dischare planning dan kuesioner MGLS untuk kepatuhan mengonsumsi obat. Analisis data dilakukan dengan uji statistic Chi Square. Sebagian besar berada pada umur 19-30 tahun dengan pendidikan terakhir SMA dengan pekerjaan paling banyak adalah swasta. Kategori indikator faktor komunikasi dalam pelaksanaan discharge planning yang paling tinggi adalah Kejelasan (Clarity) sebanyak 99,71% dan Kapasitas atau Kemampuan Audiens (Capability of the Audiens) sebanyak 100%. Indikator yang paling rendah yaitu Saluran (Channel) hanya sebanyak 57,19%. Mayoritas pasien dalam kepatuhan konsumsi obat kategori tinggi mendapatkan komunikasi dengan kategori baik 76 responden (86,4%). Hasil Analisa uji didapatkan nilai p 0,000 yang artinya ada hubungan faktor komunikasi dalam pelaksanaan discharge planning dengan kepatuhan pasien konsumsi obat pasien rawat inap di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh.
Copyrights © 2025