Jerawat merupakan kondisi permasalahan kulit akibat tersumbatnya pori-pori yang disertai dengan peradangan. Salah satu penyebab jerawat adalah bakteri Staphylococcus aureus. Salah satu tanaman yang dapat digunakan yaitu daun kemangi, pada ekstrak daun kemangi mengandung senyawa flavonoid, tannin, alkaloid, dan saponin yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri yang akan dibuat menjadi sediaan krim karena memiliki keunggulan seperti praktis dan mudah diaplikasikan pada wajah dengan menggunakan variasi nilai HLB untuk meihat pengaruh pada stabilitas dan mutu fisik sediaan krim. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimental. Pelarut etanol 96% digunakan untuk ekstraksi daun kemangi melalui metode maserasi. Ekstrak daun kemangi dibuat sediaan krim sebanyak 6 formula, kemudian dilakukan penguian organoleptik, homogenitas, viskositas, daya lekat, daya sebar, tipe emulsi, stabilitas, dan aktivitas dilakukan untuk menghambat bakteri Staphylococcus aureus. Pengujian antibakteri dilakukan menggunakan metode sumuran. Penelitian ini bertujuan menghasilkan krim antibakteri ekstrak daun kemangi dan mengetahui pengaruh variasi nilai HLB emulgator span 60 dan tween 60 terhadap mutu fisik krim. Data dianalisis secara statistik. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi emulgator span 60 dan tween 60 mempengaruhi hasil mutu fisik sediaan yaitu viskositas menurun sehingga daya sebar meningkat, dan daya lekat menurun dengan nilai sig < 0,05. Pada hasil penelitian menunjukkan semua sediaan memiliki hasil yang homogen dan memiliki tipe krim M/A. Formula 6 dengan HLB 12 pada perbandingan emulgator span 60 dan tween 60 (1,4% : 3,6%) memberikan stabilitas yang baik dan daya hambat bakteri paling besar diantara formula lainnya yaitu memiliki nilai rata-rata daya hambat 13,53mm dengan kategori sedang.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025