Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Evaluasi Uji Hedonik dan Uji Iritasi Sediaan Lotion Minyak Atsiri Daun Cengkeh (Eugenia Aromatic L.) Fitri Kurniasari
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 13 No 2 (2016): Jurnal Farmasi Indonesia
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.307 KB) | DOI: 10.31001/jfi.v13i2.287

Abstract

Clove (Eugenia aromatic L.) is one of the natural subtances that can be used to natural repelan with the biggest metabolite compound eugenol. This study was to determine the quality standardization of clove leaf essential oil compounds and their components. This study aimed to evaluated the lotions hedonic test and lotions irritation test. Essential oil was obtained by water and steam destillation then analyzed the levels of compounds clofe leaf with GCMS method. Essential oils are used in the preparation obtained lotion with a concentration of 1% (F1), 3% (F2), 5% (F3) and 7% (F4). Observations were done on the organoleptic test, i.e. color, smell, homogeneity, irritation, pH, viscosity, protection ability and hedonist test of formulas Test repelan activity of essential oil. Test data in statistical analysis by one-way ANOVA with a level of 95%. The research shows that standardization in the clove leaf essential with hedonic test of the clofe leaf essential oil concentration of 7% (F4), with and no irritation reported.
Evaluasi Ketidaktepatan Pemilihan Obat Berdasarkan Kriteria STOPP Pada Pasien Geriatri Santi Dwi Astuti; Nila Darmayanti Lubis; Fitri Kurniasari
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 14 No 2 (2017): Jurnal Farmasi Indonesia
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.924 KB) | DOI: 10.31001/jfi.v14i2.347

Abstract

ABSTRACTOlder patients have various comorbidities with a variety of prescribed treatments, therefore the Adverse Drug Events rate increases. This is due to physiological changes associated with age and body composition of the impact of aging processes that are universal in the form of decreased cell, tissue and organ functions that are progressive and gradual affecting the condition and response of drugs in the body of elderly patients. The STOPP criteria contains inappropriate medications given to elderly patients.The study was a retrospective analytics, consisting of two study groups: the right group of patients undergoing treatment and an inappropriate group of patients undergoing treatment. Research data taken is geriatric patient data.Treatment based on STOPP criteria from 70 geriatric patients consisted of 33 male patients (47%) and 37 female patients (53%). A total of 51 patients (73%) received appropriate treatment, while 19 patients (27%) received inappropriate treatment. Treatments include cardiovascular, antiplatelet and anticoagulant medications, central nervous system and psychotropic drugs, renal system, gastrointestinal system, respiratory system, muscle and skeletal system, endocrine system, analgesic drug. The group who received inappropriate treatment had an occurrence of Side Effects Drugs include heart palpitations, nausea, vomiting and constipation.
Uji Aktivitas Antihiperglikemik Ekstrak Daun Petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) pada Mencit Induksi Aloksan Jena Hayu Widyasti; Fitri Kurniasari
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 16 No. 01 Juli 2019
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pharmacy.v16i1.4512

Abstract

Diabetes melitus merupakan suatu penyakit dengan adanya gangguan sekresi insulin baik karena penurunan sensitifitas maupun kerusakan pada sel beta. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan ekstrak daun petai cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) memiliki aktivitas menurunkan kadar gula darah mencit hiperglikemik pada dosis yang efektif. Penelitian antihiperglikemik ini menggunakan mencit putih sebanyak 30 ekor. Pengujian aktivitas antihiperglikemik dilakukan pada 6 kelompok perlakuan yaitu kelompok I (kontrol normal), kelompok II (kontrol negatif, induksi aloksan 200 mg/kg BB dan akuades), kelompok III (induksi aloksan dan glibenklamida 10 mg/kg BB), kelompok IV (induksi aloksan dan ekstrak daun petai cina 200 mg/kg BB), kelompok V (induksi aloksan dan ekstrak daun petai cina 400 mg/kg BB), kelompok VI (induksi aloksan dan ekstrak daun petai cina 300 mg/kg BB). Semua kelompok perlakuan diberikan perlakuan tersebut selama 14 hari dan dilakukan pengukuran kadar gula darah pada hari ke-0, 3, 10, dan 17. Aktivitas antihiperglikemik ekstrak daun petai cina ditunjukkan dengan cara menghitung daya hipoglikemik masing-masing perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun petai cina mempunyai aktivitas antihiperglikemik pada mencit yang diinduksi aloksan. Pada dosis uji ekstrak etanol daun petai cina 600 mg/kg BB mempunyai aktivitas antihiperglikemik yang efektif dibanding dengan dosis 400 mg/kg BB dan 200 mg/kg BB yang sebanding dengan kelompok kontrol positif.
Uji Iritasi dan Uji Sifat Fisik Sediaan Gel Minyak Atsiri Daun Cengkeh (Syzygium aromaticum (L.) Merr. & L.M.Perry) dengan Variasi Konsentrasi HPMC Fitri Kurniasari; Jena Hayu Widyasti
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 17 No. 01 Juli 2020
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pharmacy.v17i1.6528

Abstract

Inflamasi merupakan respon protektif normal terhadap luka jaringan yang disebabkan oleh trauma fisik, zat kimia yang merusak, atau zat-zat mikrobiologi. Salah satu bahan alam yang memiliki khasiat antiinflamasi adalah minyak atsiri daun cengkeh (Syzygium aromaticum (L.) Merr. & L.M.Perry). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas minyak atsiri daun cengkeh, formulasi gel minyak atsiri, serta uji sifat fisik dan uji iritasinya. Minyak atsiri diperoleh dengan destilasi uap dan air. Minyak atsiri yang didapat digunakan dalam sediaan gel dengan konsentrasi hidroksipropil metilselulose (HPMC) 3% (FI), HPMC 3% dan  minyak atsiri 6% (FII), HPMC 6% (FIII), HPMC 6% dan minyak atsiri 6% (FIV), HPMC 10% (FV), serta HPMC 10% dan minyak atsiri 6% (FVI). Pengamatan terhadap gel meliputi uji organoleptik, homogenitas, pH, uji daya lekat, dan uji daya sebar. Gel  yang telah diuji sifat fisiknya, dievaluasi iritasinya terhadap kulit dengan metode Draize test. Data hasil pengujian dianalisis statistik dengan ANAVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95%. Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil minyak atsiri daun cengkeh yaitu berwarna kuning kecoklatan dan berbau khas daun cengkeh dengan nilai rendemen sebesar 1,6%, indeks bias sebesar 1,525, dan bobot jenis sebesar 1,02. Gel daun cengkeh memenuhi standar kualitas gel  yaitu homogenitas, daya sebar,  pH, dan daya lekat. Analisis statistik  terhadap masing-masing percobaan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hasil percobaan terhadap uji iritasi menunjukkan bahwa sediaan gel tidak menimbulkan iritasi pada kulit marmut.
Inhibitory test of binahong (Anredera cordifolia (Ten.) steenis) n-hexane fraction against bacillus subtillis bacteria by diffusion method Fitri Kurniasari; Puput Dwi Lestari
Journal of Health Management and Pharmacy Exploration Vol. 1 No. 1 (2023): February 2023
Publisher : Surya Hijau Manfaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52465/johmpe.v1i1.140

Abstract

Binahong plants (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) contain alkaloids,flavonoids,saponins, and terpenoids, the chemical compounds of binahong leaves have many antibacterial properties. This study aims to determine the antibacterial inhibition of n-hexane (Anredera cofdifolia Ten.) Steenis) against Bacillus Subtillis. This type of research is experimental descriptive, binahong leaf n-hexane fraction was previously obtained by extraction using maceration method with 70% ethanol solvent obtained by using a 10% DMSO dissolved and tested for antibacterial inhibition with the method of solid well diffusion against Bacillus Subtillis in the series of concentrations of 20%,40%,60% dan 80% positive controls used were chloramphenicol 10% and negative control DMSO 20%. The results of the study showed that n-hexane fraction of binahong leaves (Anreders cordifolia (Ten.) Steenis) was able to inhibit the growth of the bacterium Bacillus subtillis. The greater the concentration used, the greater the results obtained.
Pemanfaatan Cengkeh dan Daun Salam pada berbagai Produk Kosmetik kurniasari, fitri; Hayu W, Jena; Puspitasari, Ismi; Dwi A, Santi
Adi Widya : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 8 No 1 (2024): Adi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/awpm.v8i1.9919

Abstract

Cloves are one of the richest sources of phenolic compounds such as eugenol, eugenol acetate and gallic acid and have great potential for pharmaceutical, cosmetic, food and agricultural applications. The aim of this community service activity is to provide knowledge regarding the benefits of cloves, which are applied in the form of cosmetic preparations, as well as providing training to partners so that their use is optimal and practical, and it is hoped that this can become a business opportunity. The solution proposed in this service activity is (1) providing knowledge about clove plants, (2) procuring materials in the form of medicinal plants for making preparations. (3) procurement of containers for the packaging process (4) conducting Good Manufacturing Practices (GMP) training to partners so that partners can make them independently. In service activities, the method used is an approach to the collaboration partner "SMK Mandala Bhakti Surakarta" providing counseling about clove plants and training as a transfer of science and technology (IPTEK) to make cosmetic preparations as well as evaluating the results of activities by giving partners the opportunity to practice making preparation.
UJI AKTIVITAS ANTIHIPERGLIKEMIK EKSTRAK ETANOL DAUN MANGSI (Phyllanthus reticulatus) PADA MENCIT PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI ALOKSAN Dwi Indah Kurnia Kusumawardani; Ika Purwidyaningrum; Kurniasari, Fitri
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v8i1.153

Abstract

Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme tubuh yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah atau hiperglikemia. Tanaman mangsi (Phyllantus reticulatus) merupakan tanaman yang masuk dalam famili Euphorbiaceae serta memiliki kandungan flavonoid, terpenoid, tanin, saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antihiperglikemik dari ekstrak etanol daun mangsi dan mendapatkan dosis efektif ekstrak etanol daun mangsi untuk mencit putih jantan galur Swiss webster yang diinduksi aloksan. Penelitian menggunakan hewan uji mencit putih jantan (Mus musculus L.) sebanyak 30 ekor dengan dibagi menjadi 6 kelompok dengan kontrol normal, kontrol negatif (larutan CMC-Na 0,5%), kontrol positif (glibenklamid 0,65 mg/kgBB), dan tiga kelompok uji diberi ekstrak etanol daun mangsi dengan variasi dosis 500, 1000, 2000mg/kgBB dengan cara per oral. Semua kelompok diinduksi aloksan monohydrate dengan dosis 70mg/kgBB mencit secara intraperitoneal. Ekstrak daun mangsi dimaserasi menggunakan etanol 70%. Parameter yang diukur meliputi kadar gula darah, perubahan berat badan, volume urin, volume air minum, dan berat pakan dilakukan pada hari ke-0, 3, 7, dan 14. Perlakuan diberikan selama 14 hari. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode One Way ANOVA SPSS for statistics 23. Hasil yang diperoleh yaitu ekstrak daun mangsi mempunyai aktivitas sebagai antihiperglikemik pada mencit putih jantan yang diinduksi aloksan. Ekstrak daun mangsi dosis 1000 mg/kgBB menunjukkan dosis efektif dalam menurunkan kadar gula darah, memiliki pengaruh terhadap gejala hiperglikemik seperti peningkatan berat badan, penurunan volume urin, penurunan volume minum air, dan penurunan konsumsi pakan berlebih pada hewan uji diabetes.
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN SERUM GEL ANTIJERAWAT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.)TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 25923 DENGAN VARIASI KONSENTRASI Hydroxyethyl Cellulose (HEC) Ibnu Nugroho Saputra; Opstaria Saptarini; Fitri Kurniasari
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v8i2.206

Abstract

Daun kemangi mempunyai kandungan senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai zat antibakteri mampu menghambat penyumbatan bahan keratin pada lapisan pilosebaseus yang dipicu oleh bakteri yaitu Staphylococcus aureus 25923. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan ekstrak etanol daun kemangi menjadi sediaan serum gel antijerawat dengan memvariasikan konsentrasi Hydroxyethyl Cellulose (HEC) 0,5%, 0,75%, 1% dan menguji mutu fisik serta aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus 25923. Penelitian dilakukan dengan mengekstraksi daun kemangi menggunakan metode maserasi. Uji evaluasi fisik yang meliputi uji organoleptis, pH, viskositas, homogenitas, stabilitas serta uji aktivitas antibakteri pada sediaan serum gel antijerawat dengan variasi konsentrasi Hydroxyethyl Cellulose (HEC), F1 (0,5%), F2 (0,75%), F3 (1%). Metode difusi yang meliputi penyiapan sempel, pembuatan suspensi biakan, pembuatan media lempeng agar, identifikasi bakteri dan pengujian secara difusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula dengan variasi konsentrasi Hydroxyethyl Cellulose (HEC), F1 (0,5%), F2 (0,75%), F3 (1%) memiliki aktivitas antibakteri namun pada formula 2 memiliki mutu fisik paling baik dan memiliki diameter zona hambat sebesar 13,00 mm sedangkan pada formula 1 memiliki zona hambat 14,93 mm dan formula 3 memiliki zona hambat sebesar 10,97 mm.
Analisis Kadar Timbal dalam Eyeliner berbagai Merek yang Beredar di Surakarta dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom Mauk, Bertha Angela Chameliana; Harmastuti, Nuraini; Kurniasari, Fitri
Journal of Islamic Pharmacy Vol 9, No 2 (2024): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v9i2.28643

Abstract

Eyeliner merupakan sediaan yang digunakan pada kulit tipis sekitar mata dengan fungsi mempertajam dan memperindah bentuk mata. Eyeliner memiliki pigmen warna dasar emulsi minyak dalam air. Eyeliner mengandung logam timbal yang dapat menyebabkan sakit kepala, dan penggunaan dalam jangka panjang dapat mempengaruhi sistem saraf serta dapat bersifat karsinogenik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar timbal dalam eyeliner berbagai merek yang beredar di Surakarta dengan menggunakan spektrofotometri serapan atom. Metode penelitian menggunakan tiga merek sampel eyeliner terdaftar Badan Pengawasan Obat dan Makan (BPOM), tiga merek sampel eyeliner tidak terdaftar BPOM, dan tiga merek sampel eyeliner luar negeri yang beredar di Surakarta. Analisis kualitatif dan kuantitatif logam timbal menggunakan instrumen spektrofotometri serapan atom. Hasil uji kualitatif dan kuantitatif dengan spektrofotometri serapan atom menunjukkan bahwa terdapat timbal dalam sampel dengan kadar berturut-turut A1 = 24,4075 ± 2,3970 mg/Kg, A2 = 24,8934 ± 4,4417 mg/Kg, A3 = 51,4224 ± 20,9957 mg/Kg, B1= 296,8730 ± 33,2398 mg/Kg, B2 = 294,8082 ± 26,7292 mg/Kg, B3 = 264,3652 ± 39,3059 mg/Kg, C1 = 177,0400 ± 22,7420 mg/Kg, C2 = 220,0130 ± 39,6887 mg/Kg, dan C3 = 708,4181 ± 163,9650 mg/Kg. Hasil analisis menunjukkan bahwa seluruh sampel tidak memenuhi syarat kadar timbal yang telah ditentukan oleh BPOM Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2019 yaitu tidak lebih dari 20 mg/Kg atau 20 mg/L.
Uji Aktivitas Ekstrak Buah Jambu Biji (Psidium guajava L.) sebagai Emulgel Luka Sayat pada Hewan Uji Kelinci (Origtolagus cuniculus): The Activity of Guava Fruit Extract (Psidium guajava L.) As Emulgel For Incision Wounds In Animal Test Rabbit (Origtolagus cuniculus) Afrina Fajar Ekowati; Wiwin Herdwiani; Fitri Kurniasari
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 7 No. 02 (2024): Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijpnp.v7i02.3298

Abstract

The skin functions as a body protector from physical disturbances that can cause injury. Guajava fruit contains alkaloids, flavonoids, saponins, tannins and triterpenoids which can be used as wound healing in emulgel preparations. The aim of this study was to determine the effectiveness of guava fruit extract as a incision wound dressing in a emulgel formulation..Guava fruit extract is obtained by maceration extraction. Emulgel preparations were made with various extract concentrations namely F1 (2.5%), F2 (5%), F3 (10%). This treatment used 5 groups of rabbits, each group was given 5 incision wounds. Physial quality testing includes organoleptic tests, homogeneity, viscosity, adhesion, spreadability, pH, emulsion type and stability. This study used 5 adapted rabbits. Observations were made by looking at the length of the wound, wound healing time, erythema, edema and analyzed using SPSS.shows that F2 has activity in healing cuts that is equivalent to the positive control. The results showed that guava fruit extract can be made into emulgel preparations that meet the requiements for good physical quality. Guava fruit extract emulgel has activity in healing cuts. Emulgel with a concentration of 5% had the most effective wound healing activity and was aquivalent to the positive control. ABSTRAK Kulit berfungsi sebagai pelindung tubuh dari gangguan fisik yang dapat menimbulkan luka. Buah jambu biji memiliki kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan triterpenoid yang dapat dimanfaatkan sebagai penyembuhan luka sayat dalam sediaan emulgel. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektifitas ekstrak buah jambu biji sebagai luka sayat dalam formulasi sediaan emulgel. Ekstrak buah jambu biji diperoleh dari ekstraksi maserasi. Sediaan emulgel dibuat dengan variasi konsentrasi ekstrak yaitu F1 (2,5%), F2 (5%), F3 (10%).  Perlakuan ini menggunakan sebanyak 5 kelompok kelinci yang masing-masing kelompok diberikan sebanyak 5 luka sayat Pengujian mutu fisik meliputi uji organoleptis, homogenitas, viskositas, daya lekat, daya sebar, pH, tipe emulsi dan stabilitas. Penelitian ini menggunakan 5 ekor kelinci yang telah diadaptasi. Pengamatan dilakukan dengan melihat panjang luka, waktu penyembuhan luka, eritema, edema dan dianalisis menggunakan SPSS menunjukkan bahwa pada F2 memiliki aktivitas dalam penyembuhan luka sayat yang setara dengan kontrol positif Hasil penelitian menunjukkan ekstrak buah jambu biji dapat dibuat sediaan emulgel yang memenuhi syarat mutu fisik yang baik. Emulgel ekstrak buah jambu biji memiliki aktivitas dalam penyembuhan luka sayat. Emulgel dengan konsentrasi 5% memiliki aktivitas penyembuhan luka sayat yang paling efektif dan setara dengan kontrol positif.