Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh lokasi otot yang berbeda terhadap kualitas organoleptik abon daging kuda. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap yang terdiri dari 3 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah daging paha depan (P1), daging has luar (P2) dan daging paha belakang (P3). Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah kualitas organoleptik yaitu warna, tekstur, aroma, rasa, kerenyahan dan penerimaan umum. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam dan perlakuan yang berpengaruh nyata terhadap variabel yang diukur diuji lanjut menggunakan uji beda nyata terkecil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi otot yang berbeda berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kualitas organoleptik yaitu warna dengan skor hedonik 4,16±0,47 pada P1 dan 4,00±0,50 pada P3 dan berbeda nyata dengan P2 dengan skor hedonik 3,32±0,47. Namun tidak berpengaruh nyata terhadap (P>0,05) tekstur dengan skor hedonic 2,96±0,45 (P1), 2,80±0,50 (P2) dan 3,04±0,53 (P3), aroma dengan skor 3,92±0,49 (P1), 3,92±0,57 (P2) dan 3,80±0,57 (P3), rasa dengan skor 3,88±0,60 (P1), 3,56±0,50 (P2) dan 3,76±0,59 (P3), kerenyahan dengan skor 2,84±0,37 (P1), 2,96±0,53 (P2) dan 2,88±0,66 (P3)dan penerimaan umum dengan skor 3,88 ±0,66 (P1), 3,96 ±0,61 (P2) dan 4,16 ±0,62 (P3). Daging dari bagian has luar dan paha belakang merupakan lokasi otot yang paling bagus sebagai bahan baku abon daging kuda.
Copyrights © 2025