Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CUSTOMER LOYALTY PENGGUNA PAY LATER DENGAN MEDIASI CUSTOMER SATISFACTION PADA MASYARAKAT PROVINSI KEPULAUAN RIAU Sherina, Sherina; Edy Yulianto Putra
JWM (JURNAL WAWASAN MANAJEMEN) Vol. 11 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jwm.v11i3.240

Abstract

ABSTRACT Pay Later is a credit payment method facility, which is buy now and pay later. With the convenience and advantages that can be obtained from Pay Later services to consumers, many Indonesian companies see the potential for develop and also participate in competing in the BNPL (Buy Now Pay Later) industry. Reviewed from the number of companies that provide Pay Later facilities with various features,its quite challenging in this industry. In order to remain competitive in the market, apart from prospect to new customers, companies must also maintain customer loyalty. Because of that, this study was implemented for knowing the variable that influence customer loyalty in Pay Later through Brand Image, Trust, Experience Quality, Service Quality, Corporate Social Responsibility with the mediation of Customer Satisfaction. This analysis using Smart PLS 3 software for statistical result and SPSS for descriptive analysis result.The study was conducted on 468 respondents of Pay Later users in the Riau Islands Province. This study proven that Trust, Brand Image and Customer Satisfaction had positive and significant results in encouraging customer loyalty of PayLater users. ABSTRAK Pay Later adalah sebuah fasilitas metode pembayaran secara kredit. Artinya, membeli sekarang dan membayarnya kemudian. Dengan kemudahan dan keunggulan yang dapat diperoleh dari layanan Pay Later kepada konsumen, banyak perusahaan Indonesia yang melihat potensi perkembangan dan juga ikut berpartisipasi untuk bersaing di industri BNPL (Buy Now Pay Later). Ditinjau dari banyaknya perusahaan yang menyediakan fasilitas Pay Later dengan berbagai fitur-fiturnya, tidak mudah bagi perusahaan untuk memperoleh pangsa pasar yang baik, untuk dapat tetap bersaing di pasar tersebut, selain dari melakukan pemasaran kepada pelanggan baru, perusahaan juga harus mempertahankan loyalitas dari pelanggan. Oleh sebab itu, studi ni diterapkan untuk mengetahui variabel yang berpengaruh terhadap kesetiaan pelanggan Pay Later melalui variabel Brand Image, Trust, Experience Quality, Service Quality, Corporate Social Responsibility dengan mediasi Customer Satisfaction. Analisis ini menggunakan perangkat lunak Smart PLS 3 untuk pengujian statistik dan SPSS untuk pengujian analisis deskriptif. Penelitian dilakukan kepada 468 responden pengguna Pay Later di Provinsi Kepulauan Riau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Brand Image, Customer Satisfaction dan Trust memiliki hasil yang positif dan signifikan dalam mendorong loyalitas pelanggan pengguna PayLater.
An Analysis of Language Styles Used by the Main Characters in the Dialogues in Business Proposal Series Simamora, Riris Mutiara Paulina; Sherina, Sherina
Bahasa: Jurnal Keilmuan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : ppjbsip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/bahasa.v4i2.291

Abstract

Language styles emerge as one of the sociolinguistics subfields that focus on the way people speak based on the formality scale of the social life that people have. This research, entitled "An Analysis of Language Styles used by the main characters in the dialogues in the "Business Proposal" series", is a thesis that aims to show the difference in language styles using Martin Joos's (1967) theory from his book "The Five Clocks" as well as the social factors theory by Janet Holmes (2013) that influence the usage of language styles. The method used in this thesis is a qualitative method, and the data source is a series from South Korea with the title "Business Proposal." The researchers have found that there are 144 dialogues in 10 episodes of the series that consist of 0 dialogues in frozen style, 3 dialogues in formal style, 80 dialogues in consultative style, 55 dialogues in casual style, and 6 dialogues in intimate style. After that, to conclude this research, the researchers discovers that the usage of language styles by the main characters is caused by social factors such as participants’ age and position, settings of home and office, jokes and serious topics, and functions in sharing information and asking something.AbstrakGaya bahasa muncul sebagai salah satu subbidang sosiolinguistik yang berfokus pada cara seseorang berbicara berdasarkan skala formalitas kehidupan sosial yang dimiliki. Penelitian yang berjudul "An Analysis of Language Styles used by the main characters in the dialogues in the "Business Proposal series" ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menunjukkan perbedaan gaya bahasa menggunakan teori Martin Joos (1967) dari bukunya "The Five Clocks" serta teori faktor sosial oleh Janet Holmes (2013) yang mempengaruhi penggunaan gaya bahasa. Metode yang digunakan dalam tesis ini adalah metode kualitatif, dan sumber data yang digunakan adalah serial dari Korea Selatan dengan judul " Business Proposal." Dari hasil penelitian ditemukan 144 dialog dalam 10-episode yang terdiri dari 3 dialog gaya formal, 80 dialog dalam gaya konsultatif, 55 dialog dalam gaya kasual, dan 6 dialog dalam gaya intimate. Seteah melakukan analisis, disimpulkan bahwa penggunaan gaya bahasa oleh karakter utama disebabkan oleh faktor sosial seperti usia dan posisi tokoh, lokasi rumah dan kantor, lelucon dan topik serius, dan fungsi dalam berbagi informasi dan saat menanyakan sesuatu.
Endoscope to Identify A Smoker's Oral Mucosa for Early Obstructive Airway Disease Detection Yanti, Budi; Muhamad, Zarfan Fawwaz; Duta, Teuku Fais; Maulana, Muhammad Iqbal; Irmayani, Irmayani; Ossa, Yuli Fatzia; Sherina, Sherina
Jurnal Respirologi Indonesia Vol 44, No 3 (2024)
Publisher : Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI)/The Indonesian Society of Respirology (ISR)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36497/jri.v44i3.640

Abstract

Background: The synergistic association between oral cavity disorders and airway disorders in smokers has long been recognized. Periodontal disease and airway obstruction are 20 times more likely in smokers. Smoking causes increased inflammatory cytokines in the oral mucosa; generally, airway obstruction has been associated with increased inflammatory markers in the airway mucosa. This study developed a prototype to visualize smokers' oral mucosa to identify potential airway obstruction disease.Methods: This study collected many types of oral mucosal lesions that are typically found in smokers, such as leukoplakia, nicotinic stomatitis, black hairy tongue, oral cancer, and smoker melanosis, from various literature and images of the mucosa of patients with a history of smoking who were treated at the hospital. The data is divided into a training, validation, and testing set and then using the PyTorch framework and the UltraLytics library.Results: This study created a prototype of an endoscope that can detect lesions on the oral mucosa-related airway obstruction disease. Sixty-three percent of the respondents who underwent prototype testing were between the ages of twenty-one and thirty. Of those who smoked, 86% had done so for five to ten years. Sixty percent of the respondents had no COPD diagnosis. The sensitivity of the prototype demonstrated a high rate of 84%. However, the specificity exhibited 57.14%.Conclusion: Endoscopic detection of the oral mucosa can be used for early screening of suspected obstructive airway disorders in smokers. This tool could enhance screening for smoking's effects on the mouth and prevent early obstructive airway diseases.
Perubahan Warna dan Total Padatan Terlarut pada Jeruk, Tomat, serta Jagung setelah Perebusan Amalina, Afnita Nur; Amri, Khoirul; Rustanti, Linda Dwi Yuni; Sherina, Sherina; Afifah, Azzah; Rosyadi, Ibnu; Nurmala, Nela; Purusatama, Alvanza Wida; Nieto, Chelsea Savillo; Wijoyo, Suko; Dharmawan, Yasser; Tofir, Saroh Nagija
Journal of Food and Culinary Vol. 8 No. 1 [Juni 2025]
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jfc.v8i1.11986

Abstract

Buah dan sayur merupakan komoditas hasil pertanian yang dimanfaatkan sebagai bahan baku berbagai jenis produk pangan olahan. Perebusan merupakan salah satu cara pengolahan buah dan sayur menggunakan panas untuk menghasilkan produk yang dapat dikonsumsi. Warna merupakan parameter yang penting untuk menilai tampilan pangan. Selain itu, total padatan terlarut merupakan parameter dasar untuk memberi gambaran terkait jumlah kandungan gula, khususnya pada buah dan sayur. Penelitian ini bertujuan menganalisis perubahan yang terjadi pada kualitas jeruk, tomat, dan jagung berdasarkan parameter warna dan total padatan terlarut setelah dilakukan perebusan. Jeruk, tomat, dan jagung yang sudah dipotong selanjutnya dimasukkan pada rebusan air yang sudah mendidih dan dibiarkan selama 5 menit. Setelah itu diuji warna dan total padatan terlarutnya menggunakan chromameter dan refractometer. Dari penelitian didapatkan bahwa terdapat perubahan parameter warna L* (kecerahan) pada jeruk dari 40,5 menjadi 57,6 yang menunjukkan bahwa warna jeruk semakin terang setelah perebusan. Sebaliknya pada tomat dan jagung terdapat perubahan parameter warna L* dari 58,83 dan 70,77 menjadi 25,8 dan 58,79 yang menunjukkan bahwa warna tomat dan jagung semakin gelap setelah perebusan. Nilai total padatan terlarut ketiga jenis sampel turun setelah perebusan dapat disebabkan karena larutnya sebagian padatan ke dalam air.
Kualitas Organoleptik Abon Daging Kuda Pada Lokasi Otot yang Berbeda : The Effect of Different Muscle Locations on the Organoleptic Quality of Shredded Horse Meat Hafid, Harapin; Sherina, Sherina; Fitrianingsih, Fitrianingsih; Ananda, Siti Hadrayanti
Jurnal Agrisistem Vol. 21 No. 1 (2025): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52625/j-agr.v21i1.430

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh lokasi otot yang berbeda terhadap kualitas organoleptik abon daging kuda. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap yang terdiri dari 3 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah daging paha depan (P1), daging has luar (P2) dan daging paha belakang (P3). Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah kualitas organoleptik yaitu warna, tekstur, aroma, rasa, kerenyahan dan penerimaan umum. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam dan perlakuan yang berpengaruh nyata terhadap variabel yang diukur diuji lanjut menggunakan uji beda nyata terkecil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi otot yang berbeda berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kualitas organoleptik yaitu warna dengan skor hedonik 4,16±0,47 pada P1 dan 4,00±0,50 pada P3 dan berbeda nyata dengan P2 dengan skor hedonik 3,32±0,47. Namun tidak berpengaruh nyata terhadap (P>0,05) tekstur dengan skor hedonic 2,96±0,45 (P1), 2,80±0,50 (P2) dan 3,04±0,53 (P3), aroma dengan skor 3,92±0,49 (P1), 3,92±0,57 (P2) dan 3,80±0,57 (P3), rasa dengan skor 3,88±0,60 (P1), 3,56±0,50 (P2) dan 3,76±0,59 (P3), kerenyahan dengan skor 2,84±0,37 (P1), 2,96±0,53 (P2) dan 2,88±0,66 (P3)dan penerimaan umum dengan skor 3,88 ±0,66 (P1), 3,96 ±0,61 (P2) dan 4,16 ±0,62 (P3). Daging dari bagian has luar dan paha belakang merupakan lokasi otot yang paling bagus sebagai bahan baku abon daging kuda.