Produk olahan ikan di Kota Ambon tercatat dalam bentuk Pengasapan dan Pembekuan. Pengolahan ikan asap menggunakan metode pengasapan panas secara terbuka dengan bahan bakar berupa kayu dan tempurung kelapa. Proses penyampaian dari bahan baku utama produk untuk sampai ke tangan pengolah dan sampai ke konsumen akhir pastinya akan banyak melibatkan pelaku dalam aktivitas setiap rantai. Tujuan dari penelitian ini adalah pemetaan rantai nilai ikan asap, analisis rantai nilai untuk mengetahui nilai tambah dan efisiensi pemasaran dan menggunakan Value Chain Analysis. Hasil yang diperoleh pemetaan rantai nilai pada ikan asap dilakukan dengan identifikasi setiap pelaku-pelaku rantai nilai yaitu nelayan, cold stage, pedagang pengumpul, pelaku usaha, pedagang pengecer dan konsumen akhir. Rantai nilai ikan asap yang memiliki nilai tambah yang besar yaitu saluran pemasaran keempat yaitu Rp. 47.000/kg. Untuk saluran pemasaran yang efisien yaitu saluran pemasaran ketujuh karena nilai Famer`s Share (FS) 86% lebih besar dari Marjin pemasaran (MP) 14%. Dengan konsep Porter, identifkasi dan analisis aktivitas-aktivitas produksi ikan asap dikatakan bahwa kualitas produksi ikan asap mendapatkan nilai tambah yang cukup besar dengan adanya startegi pemasaran produksi ikan asap dari pelaku ikan asap di Kec. Sirimau dan Nusaniwe, Kota Ambon.
Copyrights © 2025