Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) saat ini dinilai belum optimal dalam menginternalisasikan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin. Fokus yang berlebihan pada aspek kognitif dan pendekatan tekstual menjadikan pembelajaran agama kurang menyentuh sisi karakter dan sosial peserta didik. Artikel ini bertujuan untuk merumuskan konsep rekonstruksi kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) yang transformatif, inklusif, dan kontekstual dalam menjawab tantangan zaman. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka, mengkaji literatur yang relevan dari jurnal, buku, dan dokumen kebijakan. Hasil kajian menunjukkan bahwa pendekatan monologis dalam pembelajaran serta minimnya integrasi nilai-nilai universal Islam seperti kasih sayang, keadilan sosial, dan toleransi menjadi hambatan utama. Oleh karena itu, rekonstruksi kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) perlu diarahkan pada penguatan nilai, transformasi metode pengajaran, serta pengembangan modul ajar kontekstual. Strategi penguatan kapasitas guru juga menjadi bagian penting agar kurikulum tidak hanya berubah secara struktural, tetapi juga aplikatif. Implikasi praktis dari kajian ini mendorong sinergi antara kebijakan pendidikan nasional, satuan pendidikan, dan masyarakat dalam mewujudkan kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai wahana penyemaian nilai-nilai Islam yang damai dan humanis
Copyrights © 2025