Azimuth: Journal of Islamic Astronomy
Vol. 2 No. 2 (2021): Juli

Harmonisasi Metode Hisab dan Rukyat dalam Penetapan Awal Bulan Kamariah: Analisis terhadap Rekomendasi Jakarta 2017

Wayuningsih, Yuniar (Unknown)
Qulub, Siti Tatmainul (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 Jul 2021

Abstract

Kondisi masyarakat Indonesia yang majemuk dan beragam ormas memunculkan berbagai pandangan mengenai penetapan awal bulan Kamariah. Pandangan tersebut disebabkan oleh perbedaan pemahaman dan penafsiran ayat serta hadis yang berkaitan dengan awal bulan Kamariah. Di Indonesia pernah terjadi sebuah kasus dimana ketika hilal berada di bawah kriteria terdapat seseorang yang bersaksi melihat hilal serta berani disumpah. Pada hakikatnya, hal ini bertentangan menurut pandangan astronomi serta hukum perdata yang ada di Indonesia. Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara astronomis dan hukum acara peradilan agama, seorang yang bersaksi melihat hilal akan disahkan secara ilmu astronomi melalui data lapangan yang didapatkan serta oleh hukum acara peradilan agama dengan memenuhi syarat dan kriteria yang berlaku di Indonesia, kondisi cuaca yang yang memungkinkan untuk terlihatnya hilal, serta sesuai dengan Keputusan Mahkamah Agung RI Nomor KMA/095/X/2006. Kata Kunci:         Kesaksian, rukyatul hilal, perukyat, hukum acara, pengadilan agama   Abstract:     The condition of the pluralistic Indonesian society and various mass organizations raises various views regarding the determination of the beginning of the lunar month. This view is caused by differences in understanding and interpretation of verses and hadiths relating to the beginning of the lunar month. In Indonesia, there was a case where, when the new moon was below the criteria, there was someone who testified to see the new moon and dared to take an oath. In essence, this is contrary to the view of astronomy and civil law in Indonesia. This research is included in the literature research with a qualitative approach. The results showed that astronomically and the procedural law of the religious courts, a person who testifies to seeing the new moon will be validated in astronomy through field data obtained as well as by the procedural law of the religious courts by fulfilling the requirements and criteria that apply in Indonesia, weather conditions that allow it to be seen. hilal, and in accordance with the Decree of the Supreme Court of the Republic of Indonesia Number KMA/095/X/2006. Keywords:  Testimony, rukyatul hilal, the seer, procedural law, religious courts.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

azimuth

Publisher

Subject

Religion Astronomy Earth & Planetary Sciences Social Sciences

Description

Azimuth Journal of Islamic Astronomy merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Ilmu Falak Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya. Jurnal ini terbit dua kali dalam satu tahun pada bulan Januari dan Juli. Jurnal ini memuat artikel tentang ilmu falak dan ilmu-ilmu ...