Kualitas pembelajaran di daerah perbatasan, seperti di MIS Istiqomah Entikong dan SD 06 Merau, Kalimantan Barat, masih menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan akses terhadap media pembelajaran yang inovatif hingga minimnya kemampuan guru dalam mengevaluasi media yang digunakan secara tepat. Salah satu upaya untuk menjawab tantangan ini adalah melalui penerapan model evaluasi media pembelajaran Go Buya (Go Budaya). Penelitian pengabdian ini bertujuan untuk mendampingi guru-guru dalam mengimplementasikan evaluasi media pembelajaran berbasis GoBuya guna meningkatkan efektivitas dan relevansi media yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Metode menggunakan strategi pendampingan partisipatif melalui pelatihan, praktik lapangan, dan evaluasi berkelanjutan untuk meningkatkan kapasitas guru dalam mengimplementasikan media evaluasi GoBuya. Hasil pendampingan menunjukkan peningkatan pemahaman guru terhadap evaluasi pembelajaran serta keterampilan mengaplikasikan GoBuya dalam asesmen. Guru mampu mengintegrasikan media secara kontekstual sesuai karakteristik siswa di perbatasan. Terbentuknya komunitas praktik memperkuat keberlanjutan penggunaan GoBuya. Pendampingan ini juga mengubah pola pikir guru menjadi lebih inovatif, membuktikan bahwa strategi berbasis kebutuhan lokal efektif meningkatkan kualitas evaluasi di wilayah dengan keterbatasan sumber daya.
Copyrights © 2025