Keberhasilan suatu negara salah satunya ditentukan dari kualitas generasi muda yang dimiliki. Usia remaja merupakan usia pubertas, dimana pada usia ini rentan memicu ketidakstabilan hormon. Wanita remaja dengan PCOS berisiko mengalami gangguan kualitas hidup termasuk, gangguan kesuburan (infertil), gangguan psikologis dan perilaku termasuk depresi, gangguan bipolar, kegelisahan dan gangguan makan dan sindroma metabolik. Hasil survei yang dilakukan pada bulan Mei Tahun 2024 menunjukkan terdapat gejala PCOS pada siswi SMKN 13. Hal ini perlu segera ditindaklanjuti agar komplikasi infertilitas dan penyakit metabolik dapat dihindari sejak dini. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang PCOS, mendeteksi gejala PCOS pada remaja, dan memodifikasi gaya hidup remaja putri agar terhindar dari PCOS. Kegiatan pengabdian ini menggunakan intrumen “Primary care prescreening tool for PCOS” sebagai alat skrining tanda dan gejala PCOS. Kegiatan skrining mendapatkan data sebanyak tanda dan gejala PCOS pada 70% (35 orang) siswi. Kemudian edukasi pencegahan PCOS dan infertilitas menunjukkan peningkatan pengetahuan dengan kategori baik sebesar 41% dan cukup sebesar 50%. Tindakan memodifikasi gaya hidup remaja putri dilakukan dengan cara memberikan buku panduan pola nutrisi dan aktivitas yang sehat untuk sistem reproduksi serta memberikan penjelasan menerapakan gaya hidup sesuai buku panduan. Berdasarkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah adanya peningkatan pengetahuan dan perubahan gaya hidup remaja putri terhadap pencegahan PCOS dan infertilitas. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dinilai sangat bermanfaat dan penting, karena diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan kualitas remaja putri.
Copyrights © 2025