Pendahuluan: Logam berat seperti timbal (Pb), kadmium (Cd), dan merkuri (Hg) merupakan kontaminan toksik yang sering ditemukan dalam bahan pangan, terutama hasil perairan dan olahan industri. Logam-logam ini bersifat non-biodegradable dan dapat terakumulasi dalam tubuh manusia, sehingga menimbulkan risiko kesehatan seperti kerusakan ginjal, gangguan sistem saraf, hingga kanker.Metode: Penelitian ini bertujuan mengkaji metode kualitatif berbasis perubahan warna dan pembentukan endapan dalam mendeteksi keberadaan logam berat dan boraks pada berbagai produk pangan. Metode yang digunakan adalah telaah pustaka terhadap 10 studi yang menggunakan reagen kimia seperti difenilkarbazid, kalium iodida, dimetilglioksim, dan kertas kurkumin untuk mengidentifikasi logam berdasarkan perubahan warna khas yang muncul selama reaksi. Hasil: Hasil studi menunjukkan bahwa metode kualitatif memberikan hasil yang cepat dan efektif untuk deteksi awal, dengan reaksi warna seperti ungu (Pb), merah muda (Cd), dan oranye-merah (Hg). Kesimpulan: Metode ini praktis dan ekonomis, namun memiliki keterbatasan sensitivitas. Oleh karena itu, disarankan sebagai skrining awal yang perlu divalidasi melalui analisis kuantitatif lanjutan seperti SSA. Reagen lokal seperti kunyit juga menjanjikan untuk pengujian langsung di lapangan.
Copyrights © 2025