Permasalahan dalam penelitian ini adalah anak tidak mandiri dan tidak sabar dalam belajar kelompok B di TK Aisyiyah Busthanul Athafal 36 Banjarmasin. Kegiatan pembelajaran merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan melalui kegiatan guru. Aktivitas guru merupakan faktor utama dalam berbagai prestasi khususnya dalam kegiatan belajar anak, yang mempengaruhi keberhasilan hasil perkembangan anak. Namun, hasil usaha dan pengembangan masih relatif rendah. Oleh karena itu, tujuan pengumpulan data adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil perkembangan anak menggunakan kombinasi model ekstraksi. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dengan 4 kali pertemuan. Subyek penelitian adalah anak Kelompok B TK Aisyiyah Busthanul Athfal 36 Banjarmasin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru pada pertemuan pertama cukup baik, pertemuan kedua dan ketiga dalam kategori baik, pertemuan keempat sangat baik. Aktivitas siswa pada pertemuan pertama memenuhi kriteria kurang aktif, pertemuan kedua memenuhi kriteria cukup aktif, pertemuan ketiga memenuhi kriteria aktif, dan keempat memenuhi kriteria sangat aktif. Ketuntasan klasikal hasil perkembangan anak adalah 30% pada pertemuan pertama, 50% pada pertemuan kedua, 90% pada pertemuan ketiga, dan 100% pada pertemuan keempat. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa kombinasi instruksi eksplisit dan model demonstrasi dapat meningkatkan hasil kegiatan dan perkembangan anak. Disarankan untuk menggunakan model ini sebagai alternatif untuk memperkuat aktivitas guru dan anak yang berdampak pada peningkatan hasil perkembangan anak.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023