Latar belakang masalah ini adalah rendahnya kemampuan motorik halus anak dalam menggunting gambar sesuai pola. Hal ini disebabkan oleh kurang optimalnya stimulasi motorik halus yang diberikan kepada anak serta tidak adanya keterlibatan aktif anak dalam kegiatan terkait. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas guru, menganalisis aktivitas anak dan hasil capaian perkembangan motorik halus anak. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian tidakan kelas (PTK). Penelitian dilakukan selama 3 kali pertemuan di TK Rangganala. Jumlah total anak dalam penelitian sebanyak 10 orang anak (8 anak laki-laki dan 2 anak perempuan). Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, serta penilaian aspek perkembangan motorik halus anak. Analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif dan analisis cross tabulasi yang digambarkan dalam bentuk tabel, grafik dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru pada pertemuan pertama mendapat skor 19 dengan kategori “Cukup Baik” dan terus mengalami peningkatan hingga pertemuan ketiga dengan skor 31 kategori “Sangat Baik”. Aktivitas anak pada pertemuan pertama dengan persentase 60% artinya sebagian kecil anak aktif dan terus mengalami peningkatan hingga pertemuan ketiga dengan persentase 100% artinya seluruh anak aktif. Hasil capaian perkembangan motorik halus anak pada pertemuan terkahir mencapai 100% artinya anak berhasil mendapatkan ketegori berkembang sangat baik (BSB). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model Project Based Learning, Metode Demonstrasi, dan Media Kertas Warna Bergambar pada aktivitas dan capaian perkembangan motorik halus anak dapat meningkat dan berkembang dengan baik, sehingga diharapkan untuk penelitian selanjutnya menjadi bahan informasi dan bagi sekolah dapat mengembangkannya.
Copyrights © 2023