Minyak oli masuk limbah dari bahan berbahaya dan beracun (B3) memerlukan penanganan khusus karena dapat membahayakan lingkungan jika tidak didaur ulang. Salah satu metode yang digunakan dalam pemurnian Residu minyak oli adalah metode acid and clay. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik oli bekas setelah dimurnikan menggunakan metode tersebut, yang melibatkan penggunaan asam kuat sebagai pelarut dan clay sebagai adsorben. Penelitian ini merupakan eksperimen dengan menggunakan oli bekas Meditran SX SAE 15W-40 sebagai objek utama. Adsorben yang digunakan adalah bentonit, sementara asam kuat yang digunakan adalah asam sulfat (H?SO?). Variasi dalam penelitian ini meliputi waktu pengadukan bentonit selama (3,5; 4,5; 5,5; 6,5; dan 7,5 jam) dengan kecepatan 1000 rpm pada suhu adsorpsi 70ºC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan viskositas kinematik kinematik tertinggi pada suhu 40°C terjadi pada waktu pengadukan 5,5 jam dengan kecepatan 1000 rpm, yaitu sebesar 110,8 cSt. Sementara itu, pada suhu 100°C, viskositas kinematik tertinggi tercapai pada waktu pengadukan 3,5 jam dengan kecepatan yang sama, yaitu 12,61 cSt. Flash Point optimal diperoleh pada waktu pengadukan 6,5 jam dengan kecepatan 1000 rpm, mencapai 215°C. Sedangkan Density optimal tercapai pada waktu pengadukan 3,5 jam dengan kecepatan 1000 rpm, menghasilkan nilai sebesar 0,8631.
Copyrights © 2025