Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemikiran dua tokoh feminis Islam kontemporer, Fatima Mernissi dan Amina Wadud, dalam memperjuangkan keadilan dan kesetaraan gender dalam Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka (library research), melalui analisis mendalam terhadap karya-karya kedua tokoh serta berbagai literatur yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun memiliki latar belakang yang berbeda, keduanya sama-sama menolak penafsiran agama yang bias gender dan patriarkal. Fatima Mernissi fokus pada kritik terhadap hadis-hadis yang dianggap misoginis dengan pendekatan sosiologis, historis, serta kritik sanad dan matan. Sementara itu, Amina Wadud lebih menitikberatkan pada penafsiran ulang terhadap ayat-ayat Al-Quran menggunakan metode hermeneutika yang mempertimbangkan konteks historis, struktur bahasa, dan keseluruhan pesan Al-Quran. Keduanya menyuarakan bahwa nilai-nilai Islam sejatinya mendukung keadilan, kesetaraan, dan penghormatan terhadap perempuan. Penelitian ini menegaskan pentingnya pendekatan kontekstual dalam memahami teks-teks keagamaan guna mengembalikan semangat Islam yang humanis dan egaliter.
Copyrights © 2025