Artikel ini bertujuan untuk mengkaji konsep pendidikan nilai dalam perspektif filsafat pendidikan yang dikembangkan oleh dua tokoh besar, yaitu John Dewey dari aliran Progresivisme dan Al-Ghazali dari aliran Idealisme Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi pustaka (library research), dengan teknik analisis isi terhadap karya-karya primer maupun sekunder yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa John Dewey menekankan pentingnya pengalaman langsung dan keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran sebagai dasar penanaman nilai. Menurutnya, pendidikan nilai harus bersifat demokratis, kontekstual, dan mendorong berpikir kritis. Sementara itu, Al-Ghazali menempatkan pendidikan nilai dalam kerangka religius dan spiritual, dengan tujuan utama mendekatkan diri kepada Allah dan mencapai kebahagiaan dunia-akhirat. Al-Ghazali mengedepankan metode keteladanan, pembiasaan, dan pembinaan moral sebagai pendekatan utama. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun memiliki pendekatan berbeda, pemikiran Dewey dan Al-Ghazali dapat diintegrasikan untuk membentuk model pendidikan nilai yang komprehensif, menggabungkan dimensi rasional, sosial, dan spiritual dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan Islam di Indonesia.
Copyrights © 2025