Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan konsep pendidikan nilai dalam perspektif filsafat pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara dan Buya Hamka. Keduanya merupakan tokoh penting dalam pengembangan pendidikan nilai di Indonesia, namun memiliki pendekatan dan dasar pemikiran yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif melalui studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ki Hajar Dewantara menekankan pendidikan nilai yang berlandaskan pada budaya nasional, budi pekerti, dan kemerdekaan belajar, sedangkan Buya Hamka mendasarkan pendidikan nilai pada ajaran Al-Quran dan Sunnah dengan orientasi pembentukan akhlak mulia dan ketakwaan kepada Allah. Perbedaan mendasar terletak pada sumber nilai dan orientasi: Ki Hajar Dewantara lebih bersifat humanistik dan kebangsaan, sedangkan Buya Hamka lebih bersifat teosentris dan religius. Meski demikian, keduanya sama-sama menekankan pentingnya keseimbangan antara aspek kognitif, moral, dan spiritual dalam pendidikan. Pemikiran kedua tokoh ini relevan diterapkan dalam pendidikan modern melalui penguatan pendidikan karakter, integrasi nilai-nilai agama dan budaya dalam kurikulum, serta peningkatan peran guru sebagai teladan.
Copyrights © 2025