Sejak tahun 2015 kelompok ternak Cot Subur di Desa Bathupat Timur, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, mendapat subsidi berupa alat pembuatan pupuk organik dari Dinas Kelautan Perikanan Pertanian dan Pangan daerah tersebut. Mereka awalnya berkonsentrasi pada produksi pupuk organik, tetapi karena harga pupuk rendah, mereka beralih ke bisnis sapi bakalan dan pedaging. Karena mahal dan sulit diperoleh, pakan konsentrat jarang digunakan dalam manajemen pemeliharaan ternak. Pada musim kemarau, ada sedikit pakan yang tersedia, jadi sumber utama pakan adalah rumput lapang dan jerami padi. Fakultas Sains Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Kebangsaan Indonesia melakukan pengabdian untuk membantu peternak mengatasi krisis pakan dengan menggunakan teknologi pembuatan pellet yang terbuat dari bahan lokal. Sebesar 17,5% peserta mengetahui tentang pakan berbentuk pellet, sedangkan 82,5% peternak belum mengetahui.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025