Desa Langse di Karangsambung, Kebumen, Jawa Tengah, mengalami masalah terkait ketersediaan sumber daya air bersih. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melakukan studi untuk menemukan dan menentukan potensi akuifer di daerah tersebut. Metode geolistrik konfigurasi Schlumberger merupakan salah satu teknik yang efektif untuk menentukan karakteristik akuifer melalui pengukuran resistivitas tanah. Metode Wenner–Schlumberger adalah metode dengan sistem aturan spasi yang konstan dengan catatan faktor pengali ’n’ adalah perbandingan jarak antara elektroda C1-P1 atau (C2-P2) dengan P1-P2. Dalam instrumen yang menggunakan empat buah elektroda yang melibatkan injeksi  arus listrik melalui permukaan tanah. Software IP2WIN digunakan untuk menganalisis titik pada lokasi Desa Langse. IP2WIN adalah software yang digunakan untuk analisis data geolistrik dengan konfigurasi Schlumberger dan Wenner. Software ini memungkinkan pengguna untuk memodelkan data resistivitas tanah untuk menentukan struktur bawah permukaan, termasuk karakteristik akuifer. Akuifer adalah lapisan batuan atau tanah yang dapat menyimpan dan mengalirkan air tanah. Berdasarkan kondisi hidrogeologinya, akuifer dapat dikategorikan sebagai akuifer bebas (unconfined aquifer) atau akuifer tertekan (confined aquifer). Hasil penelitian menunjukkan bahwa  terdapat dalam tiga lokasi titik penelitian yaitu titik 4, 9, 10, dengan kedalaman 1-40 meter. Dalam hasil data yang ditemukan ketebalan akuifer yang berpotensi digunakan warga sebagai sarana dalam memenuhi kebutuhan air pada Desa Langse dapat kita tujukan kepada titik  4. Selain itu, persebaran akuifer yang terdapat pada Desa Langse tergolong minim karena karakteristik batuan penyusun yang bervariasi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024