Dalam era digital yang dipenuhi arus informasi cepat dan tidak terverifikasi, kekeliruan berpikir (fallacy) menjadi fenomena umum dalam komunikasi media sosial. Opini kerap disampaikan tanpa landasan logika yang sahih, baik secara sadar maupun tidak. Kajian ini mengulas kontribusi ilmu mantiq dalam mengidentifikasi dan menganalisis berbagai jenis fallacy yang lazim ditemukan di media sosial, seperti ad hominem, straw man, false dilemma, dan lainnya. Melalui pendekatan studi pustaka, fokus diarahkan pada prinsip dasar mantiq—tasawwur, tasdiq, dan qiyas—sebagai alat untuk mengevaluasi validitas argumen digital. Hasil analisis menunjukkan bahwa ilmu mantiq memiliki relevansi yang tinggi dalam membentuk pola pikir kritis dan rasional di tengah masyarakat digital. Penerapannya berperan penting dalam meningkatkan kualitas wacana publik dan menangkal penyebaran argumen menyesatkan secara daring.
Copyrights © 2025