Kurikulum Merdeka hadir untuk membekali siswa dengan keterampilan abad ke-21, namun penerapannya di SDN Pengambangan 9 menghadapi kendala partisipasi siswa, fasilitas teknologi, dan pendanaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi dalam mengatasi tantangan implementasi Kurikulum Merdeka di SDN Pengambangan 9, terutama terkait kesenjangan partisipasi siswa, keterbatasan fasilitas teknologi, dan pendanaan kegiatan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan wawancara mendalam terhadap kepala sekolah dan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterbatasan fasilitas teknologi, kesenjangan keterlibatan siswa, serta kurangnya pendanaan untuk kegiatan P5 menjadi kendala utama dalam penerapan kurikulum ini. Strategi yang diusulkan meliputi pembelajaran diferensiasi, pemanfaatan teknologi secara maksimal, optimalisasi dana BOS, serta kerja sama dengan pihak eksternal. Kesimpulannya, penerapan strategi yang tepat dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan mendukung keberhasilan Kurikulum Merdeka di sekolah dasar.
Copyrights © 2025