Penelitian ini mengkaji strategi manajemen kurikulum di Pondok Pesantren Asy Syafi’i Banyuwangi dalam menghadapi tantangan era digital. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus, penelitian ini menemukan bahwa pesantren tersebut berhasil mengembangkan sistem kurikulum yang secara efektif mengintegrasikan nilai-nilai tradisional Islam dengan adaptasi teknologi secara selektif. Proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum di pesantren ini dilakukan melalui pendekatan partisipatif, melibatkan secara aktif pimpinan, guru, santri, dan wali santri. Digitalisasi diterapkan secara terbatas, terutama melalui sistem pelaporan digital dan pemanfaatan media edukatif seperti film, tanpa menggeser inti pendidikan karakter dan spiritual yang menjadi ciri khas pesantren. Model adaptasi ini menunjukkan adanya harmonisasi antara tradisi dan modernitas. Pesantren tidak sekadar mengadopsi teknologi secara membabi buta, melainkan secara sadar dan terkontrol menggunakannya sebagai alat untuk memperkuat tujuan pedagogis dan spiritual utamanya. Ini merupakan pilihan strategis untuk memanfaatkan teknologi guna meningkatkan, bukan menggantikan, inti pendidikan yang berbasis nilai. Temuan ini menegaskan signifikansi manajemen kurikulum berbasis nilai dalam menjaga relevansi pendidikan Islam di tengah transformasi digital yang berlangsung pesat.
Copyrights © 2025