Guru IPA di Sekolah Menengah Atas (SMA) seringkali menghadapi keterbatasan dalam menyajikan praktikum kimia yang menarik dan kontekstual, terutama terkait pemanfaatan bahan alam. Kurangnya pelatihan dan sumber daya membuat pembelajaran kimia terkesan abstrak dan kurang aplikatif. Oleh karena itu, pelatihan pembuatan produk sederhana berbasis kimia bahan alam dirancang untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengembangkan praktikum yang inovatif dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini bertujuan untuk (1) meningkatkan pemahaman guru tentang prinsip kimia bahan alam, (2) melatih guru membuat produk sederhana (seperti sabun, lilin, atau ekstrak essensial) dari bahan alam, dan (3) mendorong penerapan praktikum berbasis proyek (PjBL) di kelas. Pelatihan dilaksanakan dalam bentuk workshop hybrid (luring dan daring) selama dua hari, meliputi: (1) penyampaian materi kimia bahan alam dan keselamatan kerja, (2) demonstrasi pembuatan produk, (3) praktik mandiri oleh peserta dengan pendampingan, serta (4) evaluasi melalui diskusi dan kuesioner. Peserta terdiri dari 30 guru IPA SMA dari berbagai daerah. Peserta berhasil membuat produk berbahan alam. Selain itu, peserta menyatakan kesiapan untuk menerapkan praktikum serupa di sekolah mereka. Pelatihan ini efektif dalam meningkatkan keterampilan guru karena menggabungkan pendekatan teoritis dan praktik langsung. Produk yang dihasilkan juga mudah direplikasi di sekolah dengan biaya rendah. Tantangan utama adalah ketersediaan bahan alam yang bervariasi di tiap daerah, sehingga perlu disusun modul alternatif berbasis bahan lokal. Kegiatan ini berhasil memberdayakan guru IPA SMA untuk mengintegrasikan kimia bahan alam ke dalam pembelajaran. Dampak jangka panjangnya adalah peningkatan minat siswa terhadap kimia melalui praktikum yang aplikatif dan berkelanjutan.
Copyrights © 2025