Tradisi punggahan di Desa Kaana, Pulau Enggano, Provinsi Bengkulu, merupakan warisan budaya lokal yang sarat dengan nilai-nilai keislaman dan sosial. Kegiatan ini dilaksanakan pada malam sebelum Ramadhan dan diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan status sosial. Tradisi ini tidak hanya menjadi momen penyambutan bulan suci, tetapi juga wahana penguatan nilai religius, silaturahmi, gotong royong, pelestarian budaya, dan edukasi karakter bagi generasi muda. Ceramah agama, makan bersama, dan keterlibatan kolektif seluruh warga menegaskan pentingnya kebersamaan dalam membangun masyarakat yang harmonis. Namun, tantangan modernisasi dan minimnya partisipasi generasi muda menjadi isu penting dalam keberlangsungan tradisi ini. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan kolaboratif untuk menjaga kelestarian punggahan, termasuk pelibatan sekolah, dokumentasi budaya, serta pengembangan potensi wisata berbasis religi dan budaya lokal.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025