Masjid raya Attaqwa kota Cirebon merupakan pencetus wisata religi jelajah masjid kuno. Namun identitas jelajah masjid kuno sebagai destinasi wisata religi di kota Cirebon belum sepenuhnya terkelola dengan baik. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengelolaan identitas pada wisata religi jelajah masjid kuno di Kota Cirebon. Penelitian menggunakan teori pengelolaan identitas yang dikembangkan oleh Tadasu Tod Imahori dan William R. Cupach dimana terdapat tiga tahapan yaitu tahap percobaan (trial), tahap kecocokan (emmeshment), dan tahap negosiasi ulang (renegotiation). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan penelitian library research (studi kepustakaan). Penelitian ini menemukan bahwa dakwah kultural melalui wisata jelajah masjid kuno bersifat inovatif dan akomodatif. Masjid raya Attaqwa mengelola identitas jelajah masjid kuno sebagai destinasi wisata religi baru di kota Cirebon. Dakwah ini berpotensi diterima dan disukai oleh masyarakat luas dan turut menguatkan image kota Cirebon sebagai kota wali. Namun pengelolaan masjid-masjid kuno ini masih bersifat individu. Pemerintah kota Cirebon belum terlibat langsung dalam pengelolaan maupun pemeliharaan masjid. Padahal Masjid-masjid kuno ini kaya akan nilai social dan tradisi budaya namun pada praktiknya masih kurang menarik sebagai destinasi wisata religi,
Copyrights © 2025