Ketahanan air menjadi tantangan global yang semakin kompleks akibat perubahan iklim dan pertumbuhan populasi. Studi ini mengkaji peran kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya air oleh komunitas adat di Merauke, Papua Selatan. Menggunakan metode studi kasus kualitatif dengan wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen, penelitian ini menemukan bahwa praktik adat seperti ritual, zonasi wilayah, dan norma sosial secara efektif menjaga kelestarian sumber air. Struktur sosial komunitas, khususnya peran tokoh adat dan perempuan, berperan penting dalam menjaga tata kelola dan regenerasi pengetahuan. Namun, integrasi antara sistem adat dan kebijakan formal sering mengalami hambatan akibat pendekatan teknokratis yang dominan. Oleh karena itu, pengakuan hukum terhadap kearifan lokal dan kolaborasi antara pemerintah dan komunitas adat menjadi kunci untuk meningkatkan ketahanan air secara inklusif dan berkelanjutan. Temuan ini memberikan kontribusi penting bagi pengembangan model pengelolaan air yang adaptif dan kontekstual di wilayah dengan keberagaman sosial budaya.
Copyrights © 2025