Disleksia merupakan gangguan belajar spesifik yang memengaruhi kemampuan membaca dan menulis anak, sehingga memerlukan perhatian khusus dari lingkungan terdekat, terutama orang tua dan guru. Penelitian ini berupaya mengeksplorasi peran pola asuh orang tua serta strategi pembelajaran yang diterapkan guru dalam mendukung perkembangan anak dengan disleksia. Metode yang digunakan adalah kualitatif, dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi di Say Montessori School, Aceh Besar. Subjek penelitian ini adalah 2 orang tua dan 3 guru di sekolah tujuan. Hasil menunjukkan bahwa pola asuh demokratis memberikan dukungan emosional dan akademik yang membantu anak membangun rasa percaya diri dan keterampilan literasi. Guru yang menerapkan strategi berbasis audio dan pendekatan multisensori berhasil meningkatkan pemahaman materi. Sebaliknya, pola asuh otoriter dan permisif, serta tidak digunakannya pendekatan khusus oleh guru, cenderung menghambat proses belajar anak. Temuan ini menegaskan bahwa kolaborasi antara orang tua dan guru sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan responsif bagi anak disleksia.
Copyrights © 2025