Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas siswa pada Fase B melalui penerapan model Problem-Based Learning. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Inpres Kananga 1 dengan subjek penelitian sebanyak 60 siswa. Indikator kreativitas yang diukur dalam penelitian ini meliputi: kreativitas kelancaran, kreativitas keluwesan, dan kreativitas keaslian. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data diperoleh melalui observasi, tes, dan dokumentasi, serta dianalisis secara deskriptif untuk menilai peningkatan kreativitas siswa pada setiap siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model Problem-Based Learning mampu meningkatkan kreativitas siswa secara signifikan. Pada siklus pertama, persentase kreativitas kelancaran mencapai 65%, kreativitas keluwesan sebesar 60%, dan kreativitas keaslian 58%. Setelah penerapan pada siklus kedua, kreativitas kelancaran meningkat menjadi 80%, kreativitas keluwesan menjadi 78%, dan kreativitas keaslian menjadi 75%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa model Problem-Based Learning efektif dalam meningkatkan kreativitas siswa Fase B pada aspek kelancaran, keluwesan, dan keaslian berpikir
Copyrights © 2025