Latar Belakang: WHO melaporkan bahwa prevalensi anemia kepada remaja puteri mencapai 29,6%. Anemia yang terjadi pada tahap ini dapat memperburuk konsentrasi, memori dan fungsi otak serta menghambat pertumbuhan fisik, permulaan menarche, kekebalan dan kinerja belajar. Remaja putri anemia berisiko mengalami penurunan perilaku (motorik, kognitif, dan sosio-emosional) yang berdampak buruk pada prestasi belajarnya. Media video cocok digunakan dalam menyebarkan rangsangan nyata karena melibatkan banyak indra. Tujuan: Menganalisis dampak penyuluhan kesehatan mengenai anemia yang disampaikan melalui media audiovisual mengenai peningkatan pengetahuan remaja puteri di SMA Negeri 6 Pontianak. Metode:  Penelitian ini ialah penelitian kuantitatif dengan metode pra-eksperimental. Populasi penelitian adalah 178 siswi, dengan sampel sebanyak 45 siswi dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian berupa video dan kuesioner yang masing-masing berisi 15 pertanyaan. Hasil: Rerata skor persentase pengetahuan remaja putri meningkat dari 77,18 menjadi 87,99 setelah dilakukan penyuluhan kesehatan melalui media video. Nilai p pada hasil Tes Wilcoxon kurang dari 0,05; yaitu 0,000. Kesimpulan: Adanya pengaruh yang signifikan penyuluhan kesehatan terkait anemia menggunakan video dalam peningkatan tingkat pengetahuan remaja putri di SMA Negeri 6 Pontianak.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025