<![CDATA[Indonesia merupakan negara yang majemuk dengan keragaman suku, ras, budaya, dan agama. Keberagaman ini dikenal sebagai pluralitas dan diakui secara hukum melalui semboyan “Bhinneka Tunggal Ika.” Namun, pluralitas seringkali disalahpahami sebagai pluralisme, yakni paham yang meyakini bahwa semua agama adalah benar secara setara. Pemahaman ini menimbulkan tantangan serius bagi dakwah Islam, karena mengarah pada relativisme kebenaran dan dapat menggoyahkan akidah umat. Penelitian ini merupakan studi kepustakaan (library research) dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan dari berbagai literatur yang membahas konsep pluralisme, perkembangan pemikirannya, serta respons dakwah terhadapnya. Analisis dilakukan melalui interpretasi terhadap gagasan tokoh-tokoh pluralisme dan dampaknya terhadap pemahaman keagamaan masyarakat. Hasil studi menunjukkan bahwa pluralisme agama merupakan tantangan doktrinal yang berdampak pada pemahaman kebenaran mutlak dalam Islam. Tiga arus pemikiran pluralisme di Indonesia teridentifikasi: pertama, pluralisme yang masih mengakui eksklusivitas agama; kedua, pluralisme liberal yang menolak absolutisme; dan ketiga, pendekatan moderat antara keduanya. Ketiganya mempengaruhi cara masyarakat memahami kebenaran agama. Kesimpulannya, tantangan dakwah masa kini bukan hanya pada aspek pluralitas sosial, tetapi juga pada pluralisme ideologis yang mengaburkan batas kebenaran. Dakwah harus responsif, dialogis, dan solutif tanpa memaksakan akidah, namun tetap menegaskan pentingnya menjaga kemurnian iman umat dari relativisme agama]]>
Copyrights © 2023
