Saat ini kendala utama dalam budidaya kakao yaitu terkait penyakit busuk buah kakao yang disebabkan oleh jamur patogen Phytophthora palmivora masih belum terselesaikan. Hal ini disebabkan kondisi perkebunan kakao yang lembab menyebabkan patogen lebih cepat berkembang dan meluas dalam waktu singkat. Hal tersebut ditambah dengan seresah kulit buah kakao yang menjadi sumber inoculum penyebaran patogen. Sejauh ini petani melakukan pengendalian dengan bantuan fungisida kimia sintetik yang mahal dan tidak ramah lingkungan. Alternatif pengendalian yang murah dan ramah lingkungan yaitu dengan memanfaatkan jamur saprofit isolat lokal dari kulit buah kakao yang dapat berperan sebagai agens hayati. Penelitian dilakukan pengujian interaksi dan dominasi sesama jamur saprofit. Tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan berkompetisi dan hubungan antara jamur saprofit satu dengan jamur saprofit lainnya. Berdasarkan hasil penelitian bahwa jamur saprofit diduga memiliki hubungan interaksi kompetisi, mikoparasit dan antibiosis. Sedangkan hasil dominasi terendah hingga tertinggi yaitu Trichoderma sp. 3, Aspergillus sp., Trichoderma sp. 2, Trichoderma sp. 1, Rhizopus sp., Fusidium sp., Penicillium sp., dan Candida sp. Jamur saprofit dari seresah kulit buah kakao memiliki potensi dalam mengendalikan Phytophthora palmivora.
Copyrights © 2025