Sastra peranakan Tionghoa memegang posisi penting di belantara kesusastraan Indonesia. Salah satu penulis karya sastra Peranakan Tionghoa yang terkenal adalah Kwee Tek Hoay. Salah satu karyanya yang terkenal adalah Mait Idoep (1931). Penelitian ini ditujukan untuk menjawab bagaimana terbentuknya subjek radikal pada diri tokoh utama serta bagaimana momen kekosongan yang tergambar pada tokoh utama. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis isi (content analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lian Gie mengalami momen kekosongan saat merasa usahanya sia-sia dan tidak dapat mencapai keinginannya. Momen ini memuncak dengan tindakan bunuh diri Lian Gie, yang diinterpretasikan sebagai upaya untuk mencapai "Yang Nyata" dengan membunuh dirinya yang lama dan menjadi subjek baru di luar dunia simbolis. Tindakan radikal muncul sebagai respons terhadap momen kekosongan, bukan sebagai hasil dari perencanaan atau proses bertahap. Lian Gie melakukan dua tindakan radikal, yakni dengan mengingkari kekayaannya dan berusaha menjadi miskin dan bunuh diri untuk lepas dari dunia simbolik.
Copyrights © 2025