Gending karesmen Si Kabayan Jeung Raja Jimbul merupakan karya seni pertunjukan hasil kerja kolektif antara dua seniman Sunda, yaitu Wahyu Wibisana (naskah) dan Mang Koko (musik). Salah satu identitas dari gending karesmen, yaitu setiap pemeran melakukan dialog dengan cara dinyanyikan. Kemampuan pemeran tokoh tidak hanya piawai dalam berperan, namun perlu memiliki kemampuan musikal dan kualitas vokal yang mumpuni, maka interaksi yang terjadi di dalam gending karesmen adalah interaksi musikal. Tujuan penelitan ini adalah mengungkap arah interaksi musikal pemeran yang terjadi di dalam gending karesmen Si Kabayan Jeung Raja Jimbul. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, studi kepustakaan, studi dokumentasi, dan catatan reflektif. Fokus objek kajian pada penelitian ini adalah video rekaman pertunjukan gending karesmen Si Kabayan Jeung Raja Jimbul. Observasi dilakukan pada data video dan manuskrip musik. Ditemukan tiga arah interaksi musikal yang dipengaruhi oleh stimulus pra pentas dan saat pentas, yaitu interaksi musikal pemeran dengan dirinya terhadap lingkungan, interaksi musikal pemeran dengan pemeran lain (tunggal), dan interaksi musikal pemeran dengan kelompok pemeran. Ketiga arah interaksi musikal tersebut, memperjelas identitas khas gending karesmen Si Kabayan Jeung Raja Jimbul sebagai salah satu wujud teater rakyat.
Copyrights © 2025