Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia
Vol 14, No 1 (2025): March

Eksplorasi Pemberian Makanan Tambahan-Pemulihan (PMT-P) sebagai Integrasi Penguatan Primary Health Care (PHC) Berbasis Kemandirian Desa

Agustina, Rakhmawati (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 Apr 2025

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan tingkat pertama bagi pengguna jaminan sosial harus meningkatkan kualitas layanannya dengan bertransformasi dengan meningkatkan peran aktif masyarakat. Pemberian Makanan Tambahan -Pemulihan (PMT-P) menjadi integrasi penguatan pelayanan kesehatan ibu dan anak di Puskesmas Wori. Pelaksanaannya tidak hanya dilakukan oleh puskesmas dengan dana Bantuan Operasional kesehatan (BOK) namun juga berbasis kemandirian desa dengan dana desa. Tujuan: menggali gambaran pelaksanaan PMT-P sebagai integrasi penguatan pelayanan primer Puskesmas Wori. Metode:  penelitian kualitatif dengan pedekatan studi kasus. Pemilihan informan menggunakan snowballing sebanyak 8 informan utama yang terdiri dari ahli gizi puskesmas dan perangkat desa, sebanyak 7 informan pendukung yaitu kader posyandu dan ibu dengan balita gizi buruk/stunting. Pengumpulan data dengan Focus Group Discussion (FGD) dan wawancara mandalam. Instrumen yang digunakan adalah pedoman FGD dan pedoman wawancara. Data diolah dengan analisis konten dari hasil transkrip wawancara menggunakan opencode. Hasil: PMT-P dilaksanakan dengan dana BOK dan 3% dari alokasi kesehatan dana desa. Pelaksanaan PMT-P selama 12-90 hari setiap tahun dengan diberikan makanan berat dan kudapan setiap hari. Pengelola PMT-P baik dari dana BOK maupun dana desa adalah perangkat desa, kader dan ibu PKK yang sudah mendapatkan pelatihan dari puskesmas. Penerima manfaat mendapatkan makanan yang sudah disusun bersama ahli gizi puskesmas dan diolah sesuai standar keamanan makanan. Kesimpulan: Pelaksanaan PMT-P dengan dana desa bersinergi dengan PMT-P dengan dana BOK sehingga memberikan dampak positif pada peningkatan status gizi balita dan ibu hamil. Sehingga PMT-P ini harus selalu dimonitoring dan dievaluasi secara rutin agar menjadi program penguatan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Kata kunci: PMT; Gizi; Puskesmas, Dana Desa,  ABSTRACT Background: Health centers as first-level service facilities for social security users must improve the quality of their services by increasing the active role of the community. Supplemental Feeding Recovery (PMT-P) is an integration of strengthening maternal and child health services at the Wori Health Center. Its implementation is carried out using Health Operational Assistance (BOK) funds and village funds. Objective: to explore the implementation of PMT-P as an integration of strengthening primary services. Method: qualitative research with a case study approach. Informants selected by snowballing. A total of  8 main informants consist of nutritionists and village officials and 7 supporting informants: posyandu cadres and mothers with malnourished/stunted toddlers. Data collection with Focus Group Discussion (FGD) and in-depth interviews. The instruments used were FGD and interview guidelines. Data used content analysis using opencode. Results: PMT-P was implemented with BOK funds and 3% of the village fund health allocation. It implemented for 12-90 days every year with the provision of meals and snacks every day. PMT-P was held by village officials, cadres and trained PKK mothers. Beneficiaries receive food that has been prepared together with health center nutritionists and processed according to food safety standards. Conclusion: The implementation of PMT-P with village funds synergizes with PMT-P with BOK funds so that it has a positive impact on improving the nutritional status of toddlers and pregnant women. So this PMT-P must always be monitored and evaluated routinely so that it becomes a program to strengthen maternal and child health servicesKeywords: Supplemental Feeding Recovery, Nutrition; Health Center; Village Funds

Copyrights © 2025