Rokok elektrik, atau yang dikenal sebagai Electronic Nicotine Delivery System (ENDS), pada dasarnya mirip dengan rokok tembakau. Namun, alih-alih menggunakan tembakau, rokok elektrik menggunakan pelepasan logam yang membawa energi dari baterai untuk menghasilkan uap. Metode penelitian menggunakan observasi perpustakaan yaitu menelusuri jurnal-jurnal penelitian di beberapa database dengan menggunakan kata kunci dan kriteria tertentu dalam kurun waktu 5 tahun terakhir 2020-2025. Hasil pencarian diperoleh 15 jurnal (6 artikel internasional dan 9 artikel nasional) tentang pengguna vape (rokok elektrik). Jurnal ilmiah/jurnal kesehatan yang ber-ISSN, Google Schoolar, Portal Garuda, Sciencedirect, Oxford Academic. Literatur review sudah melalui kaji etik dengan nomor kode 10.076.C/KEPK-FKMUMJ/V/2025. Hasil kajian literatur menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mendorong pegunaan vape kebanyakan ingin mengikuti trendy masa kini, dan pengaruh lingkungan sekitar. Hasil penelitian menemukan adanya hubungan yang signifikan (p<0,05) terhadap kecemasan, keluarga, lingkungan, dan teman sebaya, terhadap faktor yang mendorong penggunaan rokok elektrik pada siswa. Peneliti juga menemukan adanya hubungan (p<0,05) dampak kesehatan terhadap penggunaan rokok elektrik dan e-liquid yang berbahaya bagi tubuh. Vape terbukti memiliki dampak buruk terhadap kesehatan, seperti kerusakan paru-paru, paparan logam berat, peningkatan risiko pradiabetes dan diabetes, serta keterkaitan dengan gangguan mental. Saran dalam penelitian ini diperlukan adanya penelitian secara langsung.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025