Kurikulum merdeka merupakan pendekatan pendidikan yang memiliki tujuan untuk memberikan kebebasan dan kemandirian kepada peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga menekankan pada pengembangan keterampilan abad ke-21, di mana peserta didik diajak untuk aktif dalam mencari, mengelola, dan menggunakan informasi serta berkolaborasi dengan orang lain dalam memecahkan masalah yang kompleks. Sejalan dengan karakteristik IPA di sekolah yang menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar yang pengembangan penerapannya lebih lanjut pada kehidupan sehari-hari. Tetapi pada kenyatannya, keterampilan proses sains siswa saat ini masih cenderung rendah dan siswa berasumsi bahwa IPA adalah pelajaran yang sulit, penuh teori, dan pembelajaran membosankan, serta penggunaan media dan metode yang digunakan guru kurang inovatif. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. umber data menggunakan metode pengumpulan data berupa tes, wawancara, observasi dan dokumentasi yang selanjutnya ketiga data tersebut dianalisis dan dideskripsikan. Hasil data dapat disimpulkan rata-rata hasil tes keterampilan proses sains tersebut adalah 59,39%. Dari 11 indikator keterampilan proses sains, terdapat 1 indikator keterampilan proses sains yang termasuk dalam kategori sangat baik yaitu mengamati (observasi) sebesar 80,9%. Kemudian 1 indikator keterampilan proses sains termasuk dalam kategori baik yaitu menafsirkan sebesar 74,3%. Sedangkan, untuk 8 indikator keterampilan proses sains termasuk dalam kategori cukup yaitu mengelompokkan sebesar 68,7%, meramalkan sebesar 69,1%, mengomunikasikan sebesar 52,83%, mengajukan pertanyaan sebesar 60,37%, mengajukan hipotesis sebesar 46,6%, merencanakan percobaan sebesar 62,25%, menggunakan alat/bahan sebesar 50,8%, menerapkan konsep sebesar 49,95%. dan 1 indikator termasuk dalam kategori kurang yaitu melaksanakan perobaan sebesar 37,5%.
Copyrights © 2025