World Health Organization (WHO) (2014) dalam Global NutritionTargets 2025, stunting dianggap sebagai suatu gangguan pertumbuhan irreversibel yang sebagian besar dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang tidak akurat dan infeksi berulang selama 1000 hari pertama kehidupan. Insiden stunting secara global diperkirakan sekitar 171 juta sampai 314 juta yang terjadi pada anak berusia di bawah 5 tahun dan 90% diantaranya berada di negara-negara di benua Afrika dan Asia (Fenskeet et al, 2013). Stunting di Indonesia terbesar ke dua di kawasan Asia Tenggara yang mencapai 43,8%. Berdasarkan data Riskesdas (2018) prevalensi stunting balita mencapai 30,86%. pencapaian prevalensi stunting pada balita di Provinsi Lampung sejak Tahun 2018 sampai dengan Tahun 2022 menunjukkan tren yang positif dan Tahun 2022 sendiri mencapai 15,2%, pencapaian target penurunan stunting nasional 14% di Tahun 2024. Penyebab terjadinya stunting di kota Bandar Lampung dikarenakan buruknya sanitasi lingkungan dan kualitas air serta kurangnya pengetahuan masyarakat akan bahayanya asap rokok pada balita, anak-anak serta ibu hamil.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025