Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KESETARAAN JABATAN DAN PANGKAT BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG SMA DI DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DANOLAHRAGA KABUPATEN DELI SERDANG Natalina, Natalina
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN INDONESIA Vol 9, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inpassing guru merupakan proses penyesuaian kepangkatan jabatan fungsional guru bukan pegawai negeri sipil dan angka kreditnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Sementara fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa pelaksanaan kebijakan Inpassing guru bukan pegawai negeri sipil dirayon x (sepuluh) kecamatan sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Dengan menggunakan teori George.C Edward III berupa komunikasi, sumberdaya, disposisi dan struktur birokrasi yang berperan dalam pelaksanaan kebijakan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan: 1) komunikasi adalah unsur yang paling lemah dalam pelaksanaan kebijakan Inpassing guru 2) dari sudut konsistensi adalah peraturan kebijakan yang selalu berubah-ubah. Keberhasilan kebijakan Inpassing khususnya terhadap guru-guru, hendaknya bisa diupayakan sehingga program ini bisa mencapai sasaran secara maksimal.Kata Kunci: Implementasi Kebijakan, Inpassing, Teori George.C Edward III
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KESETARAAN JABATAN DAN PANGKAT BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG SMA DI DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DANOLAHRAGA KABUPATEN DELI SERDANG Natalina, Natalina
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN INDONESIA Vol 9, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inpassing guru merupakan proses penyesuaian kepangkatan jabatan fungsional guru bukan pegawai negeri sipil dan angka kreditnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Sementara fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa pelaksanaan kebijakan Inpassing guru bukan pegawai negeri sipil dirayon x (sepuluh) kecamatan sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Dengan menggunakan teori George.C Edward III berupa komunikasi, sumberdaya, disposisi dan struktur birokrasi yang berperan dalam pelaksanaan kebijakan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan: 1) komunikasi adalah unsur yang paling lemah dalam pelaksanaan kebijakan Inpassing guru 2) dari sudut konsistensi adalah peraturan kebijakan yang selalu berubah-ubah. Keberhasilan kebijakan Inpassing khususnya terhadap guru-guru, hendaknya bisa diupayakan sehingga program ini bisa mencapai sasaran secara maksimal.Kata Kunci: Implementasi Kebijakan, Inpassing, Teori George.C Edward III
GAMBARAN KEPEMILIKAN RUMAH SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI DURIAN KABUPATEN KUBU RAYA Natalina, Natalina; Rochmawati, Rochmawati; Elly, Trisnawati
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 2, No 4 (2015): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.609 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v2i4.344

Abstract

The percentages of the village-based healthy home at work area of Puskesmas Sungai Durian in 2012 encompassed a scope of 23032 houses. There have been 2303 houses (10%) inspected along this period. The total number of healthy homes are 1705 houses (74,03%) with 396 houses (78,57%) in Arang Limbung as the highest number of healthy homes. The lowest number of healthy homes are found in Desa Madu Sari with 62 houses (63,96%). The aim of this study was to find out an overview of the healthy home ownership at work work area of Puskesmas Sungai Durian Kabupaten Kubu Raya. This study was conducted by using descriptive method with univariate analysis as the technique of data collecting. The findings of the research taken from 100 respondents showed some compelling ideas. There were found 47,0% of ineligible ventilation condition and 53,0% of eligible ventilation condition. Subsequently, of 46.0% were found to be ineligible lighting at home and 54,0% for eligible lighting. The ineligible condition of humidity was 48,0%, and its eligible humidity was 52.0%. The problem of residential density issue emerged as there were found 33,0% ineligible residential density and 67,0% which fullfilled the eligibility of good residential density. The followings come closer to present that there were 84.0% of ineligible clean water and 16.0% of eligible clean water. The disposal of excreta was found to be 69.0% for its ineligibility and 31.0% for its eligibility. The disposal of wastewater also showed the highest percentege of its ineligibility with 74.0%; the eligibility was only 26.0%. The next issue of waste disposal showed the lowest percentage of the ineligibility among the preceded findings with 11.0% and 89,0% of its eligibility. Based on the findings, the local public health centers are encouraged to raise the awareness of the society concerning on the environmental issue particularly on the concept of healthy homes. One of which is how to improve knowledge and understanding in order to create a healthy home for their living.Keywords: ventilation, lighting, humidity, residential density, healthy home
GAMBARAN KEPEMILIKAN RUMAH SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI DURIAN KABUPATEN KUBU RAYA Natalina, Natalina; Rochmawati, Rochmawati; Trisnawati, Elly
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 2, No 3 (2015): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1516.619 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v2i3.144

Abstract

Persentase Rumah Sehat Menurut Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Durian tahun 2012, seluruh rumah berjumlah 23032 rumah, jumlah yang diperiksa 2303 (10%). Jumlah yang sehat 1705 rumah (74,03%). tertinggi jumlah rumah yang sehat adalah desa Arang Limbung 396 (78,57%) dan terendah Desa Madu Sari 62 (65,96%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kepemilikan rumah sehat di wilayah kerja Puskesmas Sungai Durian Kabupaten Kubu Raya. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Teknik analisa data yang di pergunakan adalah analisa univariat. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 100 responden, diperoleh bahwa ventilasi yang tidak memenuhi syarat sebesar 47,0% dan memenuhi syarat sebesar 53,0%, pencahayaan yang tidak pemenuhi syarat sebesar 46,0% dan memenuhi syarat sebesar 54,0%, kelembaban yang tidak memenuhi syarat sebesar 48,0% dan memenuhi syarat sebesar 52,0%, kepadatan hunian yang tidak memenuhi syarat sebesar 33,0% dan memenuhi syarat sebesar 67,0%, air bersih yang tidak memenuhi syarat sebesar 84,0% dan memenuhi syarat sebesar 16,0%, pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sebesar 69,0% dan memenuhi syarat sebesar 31,0%, responden pembuangan air limbah yang tidak memenuhi syarat sebesar 74,0% dan memenuhi syarat sebesar 26,0%, pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat sebesar 11,0% dan memenuhi syarat sebesar 89,0%. Diharapkan pihak puskesmas untuk dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat di bidang kesehatan lingkungan, khususnya tentang rumah sehat dan bagi masyarakat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai syarat-syarat rumah sehat
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA HIPERTENSI PADA MASYARAKAT Saragih, Tati Adriana; Natalina, Natalina; Haloho, Ervina; Yunardi, Yunardi; Lestari, Nurmala Dewi; Fajar, Ibnu; Sidabutar, Sondang
Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara Vol 13, No 1 (2025): Edisi Januari
Publisher : Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48134/jurkessutra.v13i1.187

Abstract

ABSTRAK Latar belakang : hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi penyebab tingginya angka kematian indonesia. Hipertensi adalah faktor utama untuk penyakit kardiovaskular.Tujuan : penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi pada masyarakat diwilayah kerja puskesmas singosari tahun 2024.Metode : penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Total responden sebanyak 58 masyarakat hipertensi yang didapatkan melalui teknik probability sampling. Data hipertensi didapat melalui pengukuran tekanan darah menggunakan tensi meter digital, data pengetahuan gizi, pola tidur dan aktivitas fisik didapat melalui kuesioner. Penelitian ini menggunakan uji Chi-square dengan p-value = 0,026.Hasil : berdasarkan hasil penelitian didapatkan sebanyak 45 responden (77,5%) pengetahuan gizi baik memiliki tekanan darah hipertensi tahap 2, sebanyak 48 responden (82,7%) pola tidur baik memiliki tekanan darah hipertensi tahap 2 dan sebanyak 48 responden (82,7%) aktivitas fisik baik memiliki tekanan darah hipertensi tahap 2 sebanyak 56 responden (96.6%). Berdasarkan uji Chi-square didapatkan nilai p=0,026 pada variabel pengetahuan gizi, p=0,827 pada variabel pola tidur dan p=0,996 pada variabel aktivitas fisik. Penelitian ini menyimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pola tidur dan aktivitas fisik dengan terjadinya hipertensi (0,1).Kesimpulan : adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi dengan terjadinya hipertensi (P 0,1).  Kata Kunci      : Hipertensi. Pengetahuan Gizi, Pola Tidur, Aktivitas Fisik.  
Peningkatan pengetahuan tentang kewirausahaan di pondok pesantren Al Firdaus Listyaningsih, Erna; Nuryani, Dina Dwi; Natalina, Natalina; Ulfa, Ade Maria; Oktarina, Devi
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 4 No. 6 (2025): JOURNAL OF Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v4i6.757

Abstract

Background: One of the challenges faced by Indonesia in global competition is improving the quality of its human resources. The formal and non-formal education sectors also have a very significant role in creating its human resources. Islamic boarding schools are one of the Islamic-based educational communities that have developed quite significantly in Indonesia. Islamic boarding schools as educational institutions have long played a role in shaping the character and knowledge of the young generation in Indonesia. The young generation who have received formal education in Islamic boarding schools should be equipped with expertise or at least have entrepreneurial skills as a form of support in providing a quality generation in the future. A generation that has the ability and has an entrepreneurial spirit will greatly assist in achieving economic growth regionally and nationally. In general, there are still many Islamic boarding schools that have not included an entrepreneurship curriculum in their learning system. Purpose: Providing education about entrepreneurship to students with the aim of improving their abilities to become a generation with an entrepreneurial spirit. Method: This community service activity was held in October 2024 at the Al Firdaus Islamic Boarding School in Kemiling Village, Bandar Lampung City with 89 students with the target of the activity to provide education about the importance of entrepreneurship and its benefits. The education provided is knowledge, insight, understanding, literacy about the basic concepts of entrepreneurship related to managing the environment around the Islamic boarding school such as utilizing organic and inorganic waste into something of economic value. Results: Participants gain knowledge in managing the environment related to waste problems and the participants are also enthusiastic in participating in the activities, listening carefully to the material presented, asking questions and having interactive discussions with the service team during the activity until the end. The participants also get comprehensive solutions about entrepreneurship in addition to managing waste in maintaining environmental health. The implementation of the activity went very well and received a good response in the form of ideas and innovations from the participants. Conclusion: Education to increase knowledge about entrepreneurship can develop the spirit of entrepreneurship, increase literacy, competence, and creativity in the mindset of students. Suggestion: Provide entrepreneurial assistance in Islamic boarding schools to improve the spirit, enthusiasm and entrepreneurial competence of the students of the Al Firdaus Islamic Boarding School so that they will get graduates who have more value, especially knowledge about entrepreneurship and managing environmental health. Keywords: Education; Entrepreneurship; Environmental health; Islamic boarding school Pendahuluan: Salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia dalam kompetisi global adalah peningkatan kualitas sumber daya manusianya. Sektor pendidikan formal dan nonformal juga memiliki peranan yang sangat signifikan terhadap penciptaan sumber daya manusianya. Pondok pesantren (Ponpes) adalah salah satu komunitas pendidikan berbasis Islam yang cukup besar perkembangannya di Indonesia. Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan yang telah lama berperan dalam membentuk  karakter  dan  pengetahuan  generasi  muda  di  Indonesia. Generasi muda yang sudah mendapatkan pendidikan formal dikalangan pondok pesantren sebaiknya dilengkapi dengan keahlian atau setidaknya memiliki ketrampilan kewirausahaan sebagai bentuk dukungan dalam penyediaan generasi berkualitas di masa depan. Generasi yang memiliki kemampuan dan memiliki jiwa kewirausahaan akan sangat membantu pencapaian pertumbuhan ekonomi secara regional maupun nasional. Pada umumnya masih banyak pondok pesantren yang belum memasukkan kurikulum kewirausahaan ke dalam sistem pembelajarannya. Tujuan: Memberikan edukasi tentang kewirausahaan pada santri dengan sasaran meningkatkan kemampuan diri menjadi generasi yang memiliki jiwa entrepreneur. Metode: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diselenggarakan pada bulan Oktober 2024 di Ponpes Al Firdaus di Kelurahan Kemiling Kota Bandar Lampung dengan jumlah santri sebanyak 89 santri dengan sasaran kegiatan memberikan edukasi tentang pentingnya kewirausahaan dan manfaatnya. Edukasi yang diberikan adalah pengetahuan, wawasan, pemahaman, literasi tentang konsep dasar wirausaha yang berkaitan dengan mengelola lingkungan sekitar ponpes seperti pemanfaatan sampah organik dan anorganik menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis. Hasil: Peserta mendapatkan pengetahuan dalam mengelola lingkungan terkait dengan masalah sampah dan para peserta juga antusias mengikuti kegiatan, menyimak dengan baik dari materi yang disampaikan, mengajukan pertanyaan dan diskusi interaktif dengan tim pengabdian selama kegiatan berlangsung sampai akhir. Para peserta juga mendapatkan solusi komprehensif tentang kewirausahaan selain dari mengelola sampah dalam menjaga kesehatan lingkungan. Pelaksanaan kegiatan berjalan dengan sangat baik dan mendapatkan respon baik berupa munculnya ide dan inovasi dari para peserta. Simpulan: Edukasi peningkatan pengetahuan tentang kewirausahaan dapat mengembangkan semangat jiwa wirausaha, meningkatkan literasi, kompetensi, kreativitas pola pikir para santri. Saran: Memberikan pendampingan kewirausahaan di pondok pesantren  untuk  meningkatkan  jiwa,  semangat  dan  kompetensi  kewirausahaan  para santri Pondok Pesantren Al Firdaus  sehingga  akan mendapatkan lulusan santri yang memiliki  nilai lebih terutama pengetahuan tentang kewirausahaan dan mengelola kesehatan lingkungan.
PENGARUH ASAP ROKOK TERHADAP LINGKUNGAN DAN STUNTING DI 10 KELURAHAN KOTA BANDAR LAMPUNG Natalina, Natalina; Meisya Royani
Kreativitas Pada Pengabdian Masyarakat (Krepa) Vol. 5 No. 2 (2025): Kreativitas Pada Pengabdian Masyarakat (Krepa)
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8765/krepa.v5i2.12695

Abstract

World Health Organization (WHO) (2014) dalam Global NutritionTargets 2025, stunting dianggap sebagai suatu gangguan pertumbuhan irreversibel yang sebagian besar dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang tidak akurat dan infeksi berulang selama 1000 hari pertama kehidupan. Insiden stunting secara global diperkirakan sekitar 171 juta sampai 314 juta yang terjadi pada anak berusia di bawah 5 tahun dan 90% diantaranya berada di negara-negara di benua Afrika dan Asia (Fenskeet et al, 2013). Stunting di Indonesia terbesar ke dua di kawasan Asia Tenggara yang mencapai 43,8%. Berdasarkan data Riskesdas (2018) prevalensi stunting balita mencapai 30,86%. pencapaian prevalensi stunting pada balita di Provinsi Lampung sejak Tahun 2018 sampai dengan Tahun 2022 menunjukkan tren yang positif dan Tahun 2022 sendiri mencapai 15,2%, pencapaian target penurunan stunting nasional 14% di Tahun 2024. Penyebab terjadinya stunting di kota Bandar Lampung dikarenakan buruknya sanitasi lingkungan dan kualitas air serta kurangnya pengetahuan masyarakat akan bahayanya asap rokok pada balita, anak-anak serta ibu hamil.
Peningkatan Pakan Ternak Berkualitas dengan Metode Pencampuran dan Penghalusan Mesin Disc Mill Portable di Pekon Mataram, Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu Oktarina, Devi; Apriyanto, Agus; Ergantara, Rani Ismiarti; Natalina, Natalina; Ibrahim, Fauzi
JURNAL ABDI MASYARAKAT SABURAI Vol 6, No 02 (2025): JURNAL ABDI MASYARAKAT SABURAI
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/jams.v6i02.4406

Abstract

Pekon Mataram di Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, merupakan salah satu sentra peternakan ayam ras petelur yang memiliki potensi ekonomi lokal cukup signifikan. Namun, mayoritas peternaknya masih menghadapi permasalahan mendasar, terutama terkait tingginya biaya produksi akibat ketergantungan pada pakan komersial serta keterbatasan dalam manajemen usaha dan pemasaran. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi produksi dan kemandirian peternak melalui pemanfaatan teknologi tepat guna berupa mesin disc mill portable, pelatihan formulasi pakan mandiri berbasis bahan lokal, serta penguatan kapasitas manajerial dan pemasaran digital. Metode pelaksanaan mencakup kegiatan sosialisasi, pelatihan teknis dan manajerial, pendampingan intensif, dan evaluasi capaian. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa 70 persen peternak mitra mampu mengoperasikan mesin secara mandiri, dan 80 persen telah mengimplementasikan formulasi pakan lokal. Selain itu, terjadi peningkatan produktivitas ternak sebesar 10–15 persen, penurunan biaya pakan hingga 30 persen, serta peningkatan kompetensi manajerial dan adopsi pemasaran digital oleh sebagian besar mitra. Program ini tidak hanya berdampak pada aspek teknis, tetapi juga mendorong terbentuknya kelembagaan peternak mandiri yang berorientasi pada keberlanjutan usaha. Dengan demikian, hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa integrasi teknologi sederhana, pelatihan praktis, dan pemberdayaan berbasis komunitas dapat menjadi strategi efektif dalam meningkatkan daya saing peternak skala kecil di pedesaan. Model ini berpotensi direplikasi di wilayah lain dengan karakteristik serupa.
PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN SAPI DAN LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI BIOGAS Hardoyo, Hardoyo; Natalina, Natalina; Atmono, Atmono; Sulastri, Sulastri; Andika, Wahyu; P.nasoetion, P.nasoetion
Jurnal Bakti Masyarakat Manajemen Vol 2, No 1 (2022): Volume 2 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jbmm.v2i2.8801

Abstract

Waste cow dung and organic waste is a source of household materials that can be used to produce biogas.In hamlet purwosar-2i, in natar, its, southern district the throw off impurities cattle and organic waste houses to the environment and do not understand that both the waste can be processed to be more value products, namely. biogasMany people did not know technically making biogas from both the waste.Hence the need to introduce lesson of both the waste into biogas.The purpose of this activity is to the understanding that waste cow dung and organic waste households can be converted into biogas products that can be used as alternative energy for cooking and megurangi pollution with his second. the wasteMethods used in this event are interactive exposure to small-scale, biogas production households and household organic-waste colud be use to biogas production.
SOSIALISASI JAMBAN SEHAT DENGAN KEJADIAN STUNTING DI KELURAHAN WAY GUBAK, KECAMATAN SUKABUMI, KOTA BANDAR LAMPUNG (Socialization of healthy latrines with stunting events in way gubak village, Sukabumi district, Bandar lampung regency) Natalina, Natalina; Ergantara, Rani Ismiarti; Wulandari, Diah Ayu; Andriani, Rida Yuliana; Munira, Munira; Agustin, Nesti
Jurnal Bakti Masyarakat Manajemen Vol 2, No 1 (2022): Volume 2 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jbmm.v2i2.8691

Abstract

Stunting in infants and children has until now become a major problem in the world, including Indonesia. One of the risk factors for stunting is poor environmental sanitation. Sukabumi Subdistrict has a prevalence of stunting in Bandar Lampung Regency so that it is one of the priorities of the Bandar Lampung Regency Government in an effort to reduce stunting. A healthy latrine is a family sanitation facility that must be owned by every household. The purpose of this activity is to increase public knowledge about healthy latrines by analyzing the relationship between the condition of the latrine and the incidence of stunted children. This research was conducted in the 1st ward of Way Gubak Village, Sukabumi District on 03 August 2022. The method used in this activity is an interactive lecture using a proyector slide tool prop with a presentation on small-scale, household and communal healthy latrines, followed by a question and answer. This activity was attended by 46 people from the way Gubak village.The results obtained include the community being very enthusiastic about the material provided; this can be seen from the questions asked by the community and the number of people who are able to answer questions. With this activity, it is hoped that it can change people's minds that healthy latrines are necessary for children's growth.