Berdasarkan hasil wawancara guru dan peserta didik dengan pengembangan video pembelajaran mampu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengulangi pembelajaran tersebut dibandingkan hanya dengan menggunakan buku ajar. Dilihat dari rendahnya tingkat kemampuan berpikir kritis matematis siswa di MTs N 3 Batanghari menegaskan perlunya penyelesaian dari suatu permasalahan. Oleh karena itu, peneliti memutuskan mendesain video pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Dalam prosesnya, peneliti menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Data yang dikumpulkan dengan menggunakan wawancara, angket, dan soal tes kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas materi mendapatkan validitas dengan persentase 88% yang termasuk dalam kategori sangat valid, sementara aspek media menerima validitas dengan persentase 80% yang dianggap valid. Tingkat kepraktisan dari guru mencapai persentase 95% dengan kategori sangat praktis, sedangkan tingkat kepraktisan dari siswa mencapai persentase 93% dengan kategori sangat praktis. Tingkat keefektifan siswa menunjukkan persentase 95% dengan kategori sangat efektif. Nilai N-Gain yang diperoleh adalah 0,72 dengan kategori peningkatan yang tinggi, serta persentase keefektifan N-Gain sebesar 72% yang berada pada kategori cukup efektif.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025