Transformasi pendidikan di Era Society 5.0 semakin nyata sampai saat ini belum ditemukan cara mutlak menghindari learning obstacles, terutama dalam pembelajaran matematika yang selama ini identik dengan hafalan prosedural. Tantangan mendasar semakin nyata dihadapi ketika berkaitan learning obstacles epistemik. Diakibatkan terbiasa berpikir intuitif yang tidak sesuai dengan struktur konseptual matematika formal. Riset ini dilakukan untuk menganalisis bentuk-bentuk epistemik hambatan belajar soal aljabar dan geometri serta bagaimana hal ini memengaruhi representasi dan pemahaman mereka. Kami menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan desain cased study serta melibatkan 43 mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika di salah satu perguruan tinggi negeri. Data diagnostik dikumpulkan dari hasil pengerjaan soal mahasiswa, lalu dianalisis secara tematik dengan representasi matematis. Kami menemukan bentuk-bentuk learning obstacles epistemik dan ontogeni, dari salah konsep dasar logaritma, bentuk aljabar, dan kedudukan bangun geometri akibat salah memilih representasi yang sesuai atau gagal merelasionalisasikan. Penyelesaian prosedural dilalui banyak mahasiswa tanpa paham prinsip secara mendalam. Selain itu, dibutuhkan intervensi didaktik yang tidak hanya menekankan pada latihan teknis, tetapi juga membangun kesadaran epistemologis. Agar mahasiswa dapat merefleksikan dan merekonstruksi pemahaman mereka. Lebih lanjut, dibutuhkan pengembangan desain pembelajaran yang berorientasi secara eksplisit pada perubahan cara berpikir konseptual sebagai respons terhadap kebutuhan pendidikan era Society 5.0.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025