Gangguan mental berkontribusi besar beban masyarakat karena kejadian luas dan efek melemahkan. Seperempat populasi dunia adalah anak-anak dan remaja, sejumlah besar di antaranya mengalami gangguan mental sejak usia 14 tahun. Beberapa intervensi telah ditemukan untuk secara efektif mengurangi faktor risiko dan memperkuat faktor pelindung atau pencegahan. Namun, masih ada kebutuhan untuk menekankan strategi promosi kesehatan mental seperti pendidikan agama. Artikel ini bertujuan untuk membahas pentingnya pendidikan agama dalam mempromosikan kesehatan mental. Pendidikan agama dapat menjadi alat untuk meningkatkan kesehatan mental remaja. Secara khusus, dapat: (1) membantu mengembangkan reaksi yang lebih sehat terhadap rangsangan melalui internalisasi moralitas agama; (2) memperkuat mekanisme mengatasi masalah dengan agama yang mengurangi dampak tekanan, meningkatkan keterampilan mengatasi masalah dengan agama, dan mempromosikan gaya hidup yang kurang berisiko; (3) meningkatkan kesadaran tentang keyakinan dan praktik keagamaan dan pengaruhnya terhadap individu, keluarga, dan masyarakat; dan akhirnya, (4) mempromosikan keterhubungan yang dapat meningkatkan harga diri dan kesejahteraan. Namun, hasil kesehatan negatif seperti diskriminasi dan isolasi sosial juga dapat berkembang, terutama di antara kelompok minoritas agama atau gender. Penting untuk merenungkan peran penting pendidikan agama pada kesehatan mental remaja. Strategi pendidikan dan promosi kesehatan mental berbasis sekolah dapat memaksimalkan manfaat dari pendidikan agama dengan menekankan pada implementasi yang efektif dari pendidikan agama untuk secara positif mempengaruhi kesehatan mental remaja.
Copyrights © 2023